AE 19 - HOUSEWARMING PARTY [3]

1K 140 6
                                    

Suasana menjadi berat namun tak lama kemudian, Irene menyeka air matanya dan mengambil segelas air lalu meneguk semuanya dan tersenyum sambil berkata "I feel refreshed."

"Aku juga." Tambah Nini. Lisa, Seulgi dan Jisoo memandang mereka lalu tersenyum dan mereka semua akhirnya tertawa. Mereka memutuskan untuk menunda permainan satu malam lagi dan menghabiskan sepanjang malam dengan mengobrol dan menggoda satu sama lain sampai tertidur.

Ditengah kekacauan tersebut, kelima orang tersebut menemukan persahabatan, persahabatan yang akan bertahan seumur hidup karena mereka masing-masing berusaha menjalani kehidupan terbaik yang mereka miliki dan tidak membiarkan apapun menghentikan mereka untuk bersinar.

••••

Two days later
Manoban group, President's Office

Bambam mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan Lisa. Lisa mendongak lalu menutup dokumen itu dan menyerahkan nya pada Bambam sambil berkata "Bam, aku ingin kamu mencarikan sesuatu untukku."

"Mencari apa Miss?" Jawab Bambam.

"Aku ingin kamu mencari tahu tentang kecelakaan mobil yang terjadi 15 tahun lalu. Kecelakaan orangtua Irene."

"Miss, menurut anda itu bukan kecelakaan?" Bambam bertanya dengan curiga.

"Ya, sekarang setelah aku menghubungkan semuanya, I don't want to leave any stone unturned. Aku curiga Bae Mandy mungkin ikut andil di dalam nya."

"Baik Miss. Tapi Miss, apa yang akan anda lakukan terhadap Bae Mandy? Saya sudah tahu dimana dia bersembunyi. Seperti yang anda duga, dia tinggal di vila orangtua Leo yang sudah meninggal. Rumah itu sudah kosong sejak orangtua Leo tiada, jadi dia membawa wanita tua itu kesana. Sepupu anda juga mencari nona Bae Jieun. Dari penyelidikan saya, dia sudah menghubungi Lorca dan anak buahnya. Mungkin mereka akan segera mencari di seluruh kota Seoul."

"Dia sedang bermain petak umpet denganku, biarkan dia bersenang-senang sedikit sebelum kita membawanya keluar. Tentang nona Bae, mereka tidak akan menemukannya dengan mudah. Bukankah ada orang yang menyuruhnya pergi. Ini adalah Jennie yang kita bicarakan. Gadis itu lebih terampil dari yang bisa dibayangkan siapapun."

"Baik Miss. Kalau begitu saya permisi dulu." Ucap Bambam lalu keluar ruangan. Lisa duduk kembali di kursinya dan tersenyum memikirkan Jennie Kim.


••••

Nini bersin membuat Irene berbalik memandangnya sambil berkata "pasti ada yang membicarakan mu?"

Nini yang mendengar ucapan Irene merasa merinding dan berkata "wahh, rasanya tidak enak sama sekali. Pasti ada yang menganggap ku menyebalkan."

"Kamu benar, kamu sangat menyebalkan." Irene berkata sambil berjalan ke arah kain satin itu dan menyentuhnya untuk ia rasakan lewat tangan nya.

Nini berjalan kearah Irene, "kamu tidak seharusnya mengatakan hal itu padaku. Siapa ratu menyebalkan yang sebenarnya? Aku sedang sibuk di rumah menyiapkan obat cathartic yang bisa membuat seseorang pergi ke toilet tanpa henti dan kamu tiba-tiba menarikku keluar. Apa kamu tahu berapa banyak waktu yang kita buang disini? Aku bisa saja menyelesaikan nya sekarang."

Irene menoleh dan menatap Nini lalu menjawab "wahhh apa ada yang salah denganmu? Kamu ingin membuat obat pencahar untuk siapa?"

"Seseorang yang sangat menyebalkan. Lebih menyebalkan daripada kamu. Aku tidak tahu kalau rasa kesal itu ada tingkatannya sampai aku bertemu dengan mu dan..." Kata Nini sambil mengambil kain satin biru.

"Aku senang aku bukan orang seperti itu saat ini. Siapapun yang terlibat dalam bad books mu akan mendapat kesialan." Irene mamandangi kain yang dipegang oleh Nini. "Dulu warna ini kesukaan ibukku. Dia banyak membuat bajunya dengan warna biru. Kalau kuingat, semua bajunya kebanyakan berwarna biru. Bahkan kamar tidur mereka pun dicat biru."

"Benarkah? Biru cukup bagus. Bagaimana denganmu? Apa warna kesukaan mu?" Nini bertanya sambil berjalan ke stand lain.

"Aku suka warna kuning cerah." Nini terkekeh dan berbalik menghadap Irene.

"Kuning? Kamu gadis yang sangat girly."

"Bagaimana dengan mu Nini?"

"Ungu, aku dan Jennie suka warna ungu, tapi Jane suka warna hitam. Semua bajunya berwarna hitam."

"Kamu benar. Dia selalu mengenakan pakaian berwarna hitam. Aku merindukan gadis itu."

Irene berkata tanpa sadar dan wajah Nini berubah muram saat dia bertanya "bagaimana dengan ku? Apa kamu akan merindukan ku saat aku pergi?" Irene menyadari apa yang dia katakan dan dengan cepat tersenyum mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Lihat bahan itu, ayo kesana dan melihatnya." Irene menarik Nini sambil berjalan tergesa-gesa menuju Beberapa bahan lain nya.

Nini menepis tangan nya yang membuat Irene terkejut. Irene berbalik dan menatap Nini. Nini memandang Irene dengan dingin dan tatapan gelap yang kontras dengan kelembutannya saat biasanya dia berbicara.

"Kamu tidak menjawab pertanyaan ku. Aku bertanya apakah kamu akan merindukan ku jika aku pergi juga?" Irene memperhatikan perubahan pada Nini. Suara Nini yang tiba-tiba terasa dingin dan auranya saat ini membuat Irene menelan ludah ketakutan sambil berusaha bersikap hati-hati. "Tentu saja aku akan merindukanmu. Kamu yang paling keren diantara semua saudarimu." Kata Irene sambil menatap Nini.

Nini terkekeh sinis lalu berkata "bohong, kamu berbohong padaku Bae Irene. Pupilmu membesar, tangan mu terkepal." Nini mengamati Irene lalu melanjutkan ucapannya "kamu takut dengan ku 'kan? Kamu mencoba berhati-hati denganku bukan? Sekarang kamu tidak ingin membuatku marah karena akulah yang paling berbahaya diantara saudara perempuan ku."

Nini tertawa kecil tapi tatapannya pada Irene menjadi lebih jelas dan gelap. "Kamu benar. Aku berbahay. Faktanya mengetahui bahwa kamu lebih menyukai saudara perempuanku daripada aku membuatku marah. Menyebalkan, dan aku merasa ingin menyingkirkan mereka sekarang juga. Itu akan menghentikan persaingan diantara kita. Aku membuat formula yang akan menghapus mereka dari dunia ini. Excuse me." Nini tersenyum ragu pada Irene sebelum berbalik untuk pergi.

Tas Irene terjatuh ke lantai dan ia segera mengambilnya lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Lisa. "Tolong angkat Lisa!" Tak lama kemudian Lisa mengangkat panggilan dari Irene. Irene berbicara secepat yang dia bisa. "Lisa, dengarkan aku dan jangan menyelaku." Kemudian Irene menceritakan semua yang terjadi, setelah selesai dia memutuskan panggilan dengan tergesa-gesa meninggalkan toko.





Sementara disisi lain..

Lisa bangkit dari kursi nya dan menelpon Seulgi sebelum meninggalkan kantor. Dia juga menelpon dokter Jisoo dan memberitahu Seulgi agar menyuruh anak buahnya mencari Nini dan membagikan lokasinya kepada mereka.

Sebelumnya, Lisa telah memasang pelacak di ponsel Jennie agar ia dapat mengetahui dimanapun ia berada. Lisa masuk ke mobilnya dan melaju menuju lokasi dimana Nini berada yang tanpa dia sadari bahwa dia dan semua orang akan melihat Nini dengan versi yang lebih gelap dan berbahaya malam itu.

Nini yang tidak bisa merasakan sakit.



-to be continued-

dikit aja, biar pada penasaran 😈



















ALTER EGO - JENLISA [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang