Rumah sakit
Ruby Jane duduk di seberang Dokter Sam dan tersenyum, dia menoleh untuk melihat foto di dinding dan berbicara, "Lisa memberitahu ku bahwa anda adalah dokterku. Bisakah anda merawatku? Apa anda memiliki kepercayaan diri untuk merawatku?"
"Apa kamu ingin dirawat?" Dokter Sam bertanya, "Kau bukanlah pemilik sebenarnya dari tubuh itu. Aku hanya bisa merawat mu dengan izin dari Jennie." Lanjutnya.
"Tapi, dia tidak ada di sini sekarang. Aku pemilik tubuh ini saat ini dan anda mendapat persetujuan ku." kata Ruby jane.
"Apakah kamu tidak takut menghilang selamanya?"
"Aku tidak seharusnya berada di sini sejak awal. Dokter Sam, aku tidak nyata. Anda juga tahu itu. Aku hanya ilusi."
"Sepertinya kamu lebih sadar diri dibandingkan dengan karakter lain?"
"Itu karena aku yang tertua. Dokter, aku ingin Jennie hidup normal. Berbahaya menjadi orang yang berbeda setiap saat. Anda pasti tahu itu."
"Aku tahu. Ini melelahkan secara mental bagi kesehatan Jennie, tetapi kamu tahu kamu memiliki dua kepribadian yang berbahaya dalam dirimu. Aku tidak bisa mengobati Jennie kecuali mereka semua menyetujuinya."
"Itulah sebabnya aku ada di sini. Dokter, ada sesuatu yang perlu aku cari tahu dari ingatan Jennie yang hilang. Menurutku, yang menyimpan kenangan itu adalah Nini dan Jane. Bisakah kamu menghipnotisku?"
"Itu berbahaya, terakhir kali aku melakukan nya, Jane hampir membunuhku. Dia bilang ada hal yang sebaiknya Jennie tidak ketahui. Sejak itu, dia berhenti datang ke sini."
"Aku tahu. Apa yang dikatakan Jane mungkin tentang Lorca. Dia adalah bahaya terbesar bagi Jennie tapi aku perlu dihipnotis. Ada sesuatu yang perlu aku cari tahu tentang laporan medis yang diceritakan Lorca kepadaku. Dia menyembunyikan dan merencanakan sesuatu dan aku perlu mencari tahu tentang hal itu dan menuliskan nya sebelum aku menghilang."
"Baiklah, pergilah berbaring di kursi santai dan pejamkan matamu." ucap Dokter Sam sambil melihat ke arah jam kaca. Dia membalik pasir di dalamnya untuk mulai menghitung dari awal. Dia menempatkan beban mental dan memukul nya dengan lembut.
Ruby Jane berbaring santai di kursi dan memejamkan mata. Sekitar nya segera menjadi tenang dan pikiran nya memasuki keadaan tenang.
Ruby Jane mendapati dirinya berada di sebuah ruangan, cahaya terang membuatnya sedikit menyipitkan matanya sebelum membukanya dan melihat orang tuanya. Mereka berdebat tentang sesuatu dan dia berjalan mendekati mereka.
Dia melihat Jennie yang berusia 12 tahun berdiri di sudut sambil memegang selembar kertas dan Ruby Jane berjalan mendekat. Jennie yang lebih muda mengulurkan tangan nya, memberikan kertas itu padanya dan Ruby Jane mengambilnya dan melihatnya. Itu adalah laporan medis yang berisi diagnosis DID-nya.
Jennie muda menunjuk ke arah orang tuanya dan Ruby Jane mendongak. Dia melihat ibunya duduk di kursi dan memijat kepalanya dan dia mendengar suara mereka.
"Sudah kubilang padamu untuk berhati-hati dengan caramu bekerja dengan dunia bawah. Bagaimana Jennie bisa sampai ke sana?" Ayahnya bertanya.
"Lorca membawanya. Aku tidak tahu dia akan ada di sana. Tahukah kamu betapa takutnya aku ketika melihat senyum di wajahnya setelah membunuh pria itu?"
"Laura, tak seorang pun boleh mengetahui kondisi Jennie. Jika musuh kita mengetahuinya, mereka akan menggunakan nya untuk melawan kita. Mereka bahkan mungkin akan mencoba melakukan sesuatu padanya."
"Aku tahu. Itu sebabnya laporan medis ini tidak pernah ada."
"Kamu benar. Aku pasti akan menemukan cara untuk menyembuhkan putri kita. Jangan terlalu khawatir." kata ayahnya sambil memeluk ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTER EGO - JENLISA [GxG]
FanfictionIni adalah kisah romantis tentang dua wanita. Satu dikhianati oleh cinta dan satu lagi tidak dapat mengingat masa lalunya dan memiliki DID yang juga dikenal sebagai Split Personality Disorder. "Kamu milikku, Lisa Manoban. Kamu tidak boleh bersama wa...