AE 45 - CHAINED LIKE A CRIMINAL

582 85 3
                                    

Nini bahkan tidak melihat ke arah nampan dan menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Bibi, bisakah kamu memberiku segelas susu saja? Perutku akan sakit jika aku makan sesuatu yang padat sekarang."

"Bos besar tidak ada, bibi akan segera membuatkan susu hangat untukmu." Ucap wanita itu sambil menunduk menatap kaki Nini sambil menambahkan, "Nona, sebaiknya turunkan kakimu setiap 10 menit agar darahmu tetap lancar. Jika nona terus-menerus duduk dalam satu posisi, kakimu akan cepat mati rasa." Nini mengangguk dan wanita itu keluar untuk membuatkan susu untuk Nini.

Wanita itu mau tidak mau menoleh sekali lagi untuk melihat gadis itu sebelum pergi. Ia merasa kasihan pada gadis yang bukannya menjalani kehidupan normal dan bersekolah seperti anak-anak seusianya, malah terpaksa menjalani kehidupan yang begitu kejam.

Situasinya sangat menyedihkan tapi tidak ada yang bisa dia lakukan untuk membantunya. Tugasnya di sini adalah memasak dan bersih-bersih, bukan mencampuri urusan orang lain.

Dia juga memiliki seorang putri di rumah dan merasa jiwa keibuan nya muncul saat melihat Nini. Sejak Nini datang ke rumah ini dengan tangan diborgol seperti penjahat, gadis itu di minta tidur hanya sekali dalam seminggu dan sisa hari-harinya dihabiskan di laboratorium untuk melakukan entah apa. Dia di utus untuk memberinya makan hanya sekali dalam sehari dan makanan nya hanya berupa nasi dan sup tanpa lauk pauk.

Wanita itu menghela nafas dan pergi ke dapur, dia harus segera menghangatkan susu untuk diminum oleh Nona mudanya sebelum bos besar datang, jika tidak Nona muda akan tersiksa karena minum susu biasa. Pikiran wanita itu sibuk dan dia tidak menyadari kedatangan bos besar di luar rumah.

Lorca memasuki rumah bersama dua pengawal dan seorang wanita yang berpakaian merah dengan riasan tebal dan melihat lampu dapur menyala tetapi dia mengabaikan nya dan pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian. Wanita itu mengikutinya berjalan dengan menggoda.

Nini merasa lelah jadi dia meregangkan tubuhnya. Dia ingin menggunakan kamar kecil sebelum kandung kemihnya pecah. Dia memandangi rantai itu dan memanggil salah satu pengawal, "Hei, kamu, bisakah kamu kesini dan membuka rantai itu? Aku benar-benar ingin ke kamar kecil."

Pengawal itu memelototinya sebelum mendekat. Pengawal mengambil kunci dan membungkuk untuk membuka gemboknya. Nini memperhatikan mata pengawal itu tertuju pada pahanya dan segera menutupi kakinya dengan tangan nya. Pengawal itu tertawa kecil dan melepaskan rantai nya sambil berkata dengan penuh semangat, "ingin aku ikut dengan mu ke kamar kecil?"

"Tidak, aku bisa pergi sendiri." kata Nini lalu berdiri. Kakinya hampir lemas tetapi dia memegang meja dan menopang dirinya dengan bersandar di atasnya saat dia berjalan ke kamar mandi yang bersebelahan dengan laboratorium.

Pengawal itu hanya menatapnya dan berbalik untuk pergi, dia melihat housekeeper menatapnya dengan waspada.

Housekeeper menyimpan segelas susu hangat di atas meja dan berdiri di dekat pintu kamar mandi berniat mencegah pengawal melihat ke dalam. Pintu kamar mandi itu di lepas oleh Lorca sehingga setiap kali Nini masuk ke dalam untuk menggunakan nya, beberapa pengawal sengaja berdiri sedikit jauh dari kamar mandi untuk alasan mengawasi Nini. Nini dulunya merasa malu, tetapi setelah satu bulan dia sudah terbiasa dengan tatapan penuh nafsu para pengawal di rumah.

Terkadang, dia harus meletakkan banyak perabotan di pintu kamarnya sebelum dia tidur. Itu adalah hari dimana dia diperbolehkan tidur. Jika dia tidak melakukan itu, dia tidak tahu kapan salah satu pria itu akan menerobos masuk ke dalam kamar dan melakukan sesuatu padanya. Dia merasa kotor hanya karena penampilan mereka.

Nini keluar dari kamar mandi dan melihat housekeeper nampak gelisah sambil menatapnya. Nini mendongak dan melihat Lorca meminum segelas susu hangat. Itu adalah segelas susu yang sama yang dibuatkan housekeeper untuknya.

ALTER EGO - JENLISA [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang