BAB 3

4.8K 392 4
                                        

MANSION JENLISA.
21:00 pm.

Sepasang pengantin baru itu terlihat baru memasuki Mansion. Lisa merangkul Istri barunya dengan wajah yang memerah karena dia minum bersama Jisoo di Mansion Kim.

"Dimana kamar kita?" Tanya Jennie melihat suaminya.

Lisa tidak menjawab, dia hanya menuntun Jennie dengan sesekali tubuhnya terhuyung. Setelah sampai di lantai 2, dia menunjuk pintu kamar lalu Jennie yang membukanya. Jennie bahkan Lisa tertegun melihat tempat tidur mereka yang penuh dengan bunga.

Karena kesadarannya sedikit menipis, Lisa menuntun istrinya hingga ke tepi tempat tidur lalu menuntunnya untuk berbaring. Jantung Jennie berdetak hebat, dia tidak lupa kalau ini malam pertama mereka.

Sekarang Lisa sudah berada di atas tubuh istrinya, sepertinya dia tidak memikirkan apapun sekarang. Kelemahannya adalah jika dia mabuk seperti ini, dia harus membuang hasrat seksualnya sebelum tidur.

"Kau tidak apa-apa jika kita melakukannya?" Tanya Lisa tepat di depan wajah Jennie.

Jennie mengerti jadi dia mengangguk, "Lakukan dengan perlahan, ini pertama kalinya bagiku." Mata Lisa langsung gelap karena Jennie tidak menolak.

Lisa benar-benar tidak menyadari apa yang dia lakukan, dengan cepat dia meraup bibir Jennie dan melumatnya dengan lembut. Jennie kewalahan karena ini pertama kalinya dia berciuman.

Matanya tertutup ketika Lisa menurunkan ciuman ke lehernya, pria itu mengendus dengan sesekali mengecup lehernya. Jennie mendesis merasakan Lidah suaminya yang mulai menjilat telinganya.

Dengan cepat Lisa membuka seluruh atasannya hingga bertelanjang dada di depan Jennie, melihat itu wajah Jennie semarah tomat.

Dengan perlahan Lisa membuka dress yang di gunakan oleh Jennie sehingga wanita itu hanya menggunakan pakaian dalamnya yang berwarna senada.

"Ssstt, tubuhmu sangat seksi." Jennie tidak bisa mendengar apa yang dia katakan karena perkataan itu terlalu pelan.

Tanpa membuang waktu, Lisa membuka bra milik Jennie begitu saja, Jennie sedikit tidak nyaman karena orang lain melihat tubuhnya yang seperti ini, tapi dia menjadi pasrah ketika Lisa kembali menyerang lehernya dengan kecupan-kecupan yang hangat.

Puas dengan lehernya, Lisa menurunkan ciumannya hingga bibirnya menyentuh puting yang sudah mengeras itu.

"Aahhh…" desahan pertama dalam hidup akhirnya keluar dari bibir manis wanita bermata kucing itu, dada membusung karena lumatan lembut yang Lisa berikan pada putingnya.

Tangan Jennie otomatis menuju ke kepala Lisa dan mengelusnya. Lisa terus menikmati kedua puting itu dengan bergantian hingga ciumannya turun ke perut seksi milik Jennie.

Jennie bergerak seperti cacing yang di sentuh, jantungnya terus berdetak dengan cepat sambil mengantisipasi sentuhan Lisa yang mulai turun ke area intinya.

Dengan cepat Lisa membuka potongan kain yang tersisa, dia berbinar menatap vagina yang begitu indah di matanya. Dengan satu pandangan, Lisa mulai melepaskan kain tersisa di tubuhnya. Jennie tertegun melihat penis untuk pertama kalinya, itu besar dan panjang.

Pandangan mereka bertemu ketika Lisa membuka paha mulus itu dengan lembut. Karena Jennie adalah tunarungu, Lisa tidak repot-repot untuk membuka suaranya, dia menjulurkan lidahnya membela isi dari vagina kemerahan itu.

"Oh Jesus…" lenguh Jennie dengan pinggul yang terangkat ketika lidah hangat itu menyentuh intinya. Perasaan itu aneh namun nikmat.

Lisa dengan telaten dan lembut menjilat seluruhnya, lidahnya turun naik dari lubang anus hingga mencapai klitoris dan menjilatnya dengan cepat. Jennie mendesah dengan kuat, wajahnya sangat memerah. Dengan otomatis tangannya terulur ke bawah lalu menekan kepala Lisa.

VICTIMIZATION. (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang