BAB 25

3K 302 5
                                    

Hening. Itulah yang terjadi di living room villa JNK. Nana yang dari dapur mendengar jelas bagaimana jawaban Charless untuk Gongyo, bahkan Jenlisa dan Davika langsung terdiam tanpa ekspresi, sesungguhnya mereka tertegun mendengar perkataan yang mengalir sempurna dari bibir Charless, bagi mereka pilihan kata-katanya sangat manis.

Sedangkan Gongyo tidak bisa bereaksi, tentu saja dia sangat terkejut ketika mendengar jawaban Charless, dia dan Nana baru bercerai belum 2 bulan, tapi dengan sangat cepat Nana menikah lagi? 

“Sejak kapan kalian saling kenal?” Tanya Gongyo dengan panas hati.

Tapi Charless mengerti inti sebenarnya dari pertanyaan ini. Kalau bapakmu seorang dukun, sumbur-sumbur sedikit pasti kau bisa lah yaa? Begitulah dengan Charless, karena dia dekat dengan Jennie, otaknya secara otomatis sedikit jelly karena Bambino Lionessnya ini adalah wanita yang sangat Jelly.

“1 bulan yang lalu dan langsung aku nikahi. Kenapa? Apakah kau berpikir mantan istrimu berselingkuh seperti yang kau lakukan? Ah aku jadi badmood jika harus membahas hal seperti ini dengan pria kelas rendahan sepertimu. Bukankah tujuanmu adalah bertemu Lisa? Maka berbicaralah dengannya, dalam waktu 1 jam kau sudah harus pergi dari sini.” Jennie menunduk dan tersenyum, dia merasa bangga dengan Charless.

Gongyo menatap Charless tanpa berkedip, dia sangat ingin menghancurkan tempat ini tapi dia takut, dia jauh dari Seoul, seberapa jauhnya dia tidak tahu. 

Berusaha menenangkan hati yang entah kenapa sangat tidak rela jika mantan istrinya sudah memiliki hidup yang bahkan lebih baik ketika bersamanya. 

Kemudian Gongyo menatap Lisa dan berkata, “Aku ingin kau dan Davika membalas semua yang aku berikan dari saat kalian lahir hingga beberapa bulan yang lalu. Aku ingin uang cash.” 

Wow, inilah yang kau sebut, tidak ada yang mustahil. Seorang ayah kandung menuntut balas budi dari anak kandungnya sendiri. Mendengar ini Nana langsung menuju ke arah mereka dan membanting nampan berisi minuman membuat semua orang yang berada disana terkejut.

“Apakah kau sadar dengan apa yang kau lakukan sekarang? Apakah kau baru saja meminta anak-anakmu untuk mengembalikan sesuatu yang memang adalah tanggung jawabmu sebagai orangtua? Oh Tuhan, kenapa aku baru menyadari aku pernah menikah dengan laki-laki brengsek dan tidak tahu malu seperti ini? Jika seperti ini caramu, maka baiklah. Sekarang, kembalikan semua yang aku berikan padamu, selama 15 tahun kau tidak pernah menafkahi aku dan anak-anakmu, kau pik—”

“Tenanglah Ibu…” Jennie memotong perkataan Nana lalu melihat ke arah Gongyo dengan sangat tajam, melihat tatapan itu Gongyo cukup terkejut.

Lalu Jennie melihat ke arah dua anak buahnya, mereka mengerti tatapan itu jadi mereka melangkah dengan cepat dan memegang kedua tangan Gongyo begitu saja.

“LEPASKAN…” Teriak Gongyo dengan keras sambil memberontak.

Sementara Jennie berjalan mendekat padanya dan mengeluarkan sebuah belati, Gongyo mengenal belati itu, itu miliknya yang di berikan kepada David untuk membunuh Jennie.

Dengan tenang Jennie mengarahkan belati itu ke leher Gongyo dan berkata;

“Kenapa? Kenapa kau terlihat ketakutan? Apakah kau berpikir aku tidak bisa berlaku bengis seperti ini? Lihatlah, aku bisa membunuhmu di hadapan mereka tanpa perlu membayar seseorang seperti yang kau lakukan padaku. Kau datang menemui suamiku dan meminta uang dengan cara seperti ini? Miskin skali. Tenanglah pria tua bodoh, aku tidak miskin, aku akan membayarmu sebagai tanda terima kasihku karena sudah membiayai hidup suamiku, biar bagaimanapun kau juga berperan penting saat pertumbuhannya. Tapi kau harus ingat Mr Brusch, ketika aku membayarmu, uang itu sebagai tanda hubungan darah pun sudah terputus mulai sekarang. Kalian berdua, pergi dan bawalah bajingan bodoh ini untuk keluar dari pulau ini, dan juga, aku ingin kalian mengikat seluruh tubuhnya dan menyeretnya seperti binatang karena dia ini bukan manusia lagi melainkan binatang.”

VICTIMIZATION. (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang