Kring! Kring! Kring!
Jennie merasa terganggu dengan ponsel suaminya yang terus berdering. Dengan perasaan kesal dia mengambil ponsel itu dan mengerutkan keningnya karena unknow number.
“Ck…” Jennie berdecih lalu menonaktifkan ponsel suaminya begitu saja dan kembali berbaring.
Tidak berselang lama, Lisa memasuki kamar mereka dengan nampan di tangannya.
“Mommy tidak tidur?” Lisa mengerutkan keningnya karena wajah Jennie terlihat suram.
“Ponselmu terlalu berisik Daddy. Benda bodoh itu mengganggu tidurku.” Balas Jennie dengan ketus. Lisa meletakan nampan di atas nakas terlebih dahulu lalu mengambil ponselnya.
Tanpa melihat, dia langsung pergi ke balkon kamar dan melemparkan ponselnya tepat di kolam renang milik mereka. Jennie yang melihat itu entah kenapa merasa bahagia, dia langsung bangun dan tertawa.
“Daddy terlihat sexy jika sedang mengutamakan Mommy…” komentar Jennie membuat Lisa tersenyum.
“Pesananmu sayang…” kata Lisa lalu meletakkan nampan di atas paha istrinya.
“Terima kasih Daddy.”
.
.
.
.
Di salah satu Mansion mewah, ada seorang wanita yang sangat cantik sedang duduk dengan wajah yang kusut. Sesekali dia menempelkan ponsel ke telinganya dan berakhir dengan umpatan.
“Apakah dia lupa dengan janjinya?” Wanita cantik ini bertanya sendiri seakan ada yang akan menjawabnya.
Ceklek!
“Unnie…” seketika raut wajah wanita cantik itu berubah menjadi senyum manis karena di sapah oleh Adiknya.
“Hm? Bagaimana kabarmu?” Tanya wanita itu.
Adiknya tidak langsung menjawab, dia segera memeluk kakaknya dengan erat, gadis 19 tahun ini sangat merindukan kakaknya yang baru saja tiba dari luar negeri.
“I miss you…” Ungkap keduanya secara kompak, menyadari kekompakan itu, mereka juga sama-sama terkekeh.
“Tadi aku lihat wajah Unnie sedikit di tekuk. Apakah Unnie memiliki masalah?” Tanya sang adik penuh perhatian.
“Hm, kau masih ingat Lisa? Dia-lah penyebabnya.” Mendengar jawab sang kakak, dia langsung melepaskan pelukan mereka.
“Unnie, lebih baik kau cari pria lain. Apakah kau tidak tahu kalau Lisa Oppa sudah menikah?”
Sebenarnya siapa wanita ini? Tentu saja kalau kalian masih ingat dengan Hwasa. Dialah orangnya. Dia baru tiba di Seoul tadi malam. Dia menghubungi Lisa pagi ini karena ingin menagih janjinya saat itu.
“Dia dan Krystal sudah menikah?” Tanya Hwasa, wajahnya langsung berubah kusut kembali.
Melihat adiknya menggeleng, Hwasa mengerutkan keningnya.
“Dengan anak dari PM Unnie. Jennie Kim. Wanita yang terlahir sama denganku.” Jawab adiknya dengan santai.
Hwasa tentu saja terkejut. Tiba-tiba dia mengingat saat mereka bertemu terakhir kali. Apakah Lisa berbohong padanya? Apakah Lisa meminta alat bantu mendengar itu untuk Jennie Kim? Dan bukan untuk sepupunya?
“Lusa nanti mereka akan melangsungkan resepsi pernikahan di sebuah pulau. Appa di undang.” Tambah adiknya.
“Kalau begitu aku juga akan pergi.” Kata Hwasa dengan tatapan yang dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
VICTIMIZATION. (JENLISA)
Fantasy"Kau adalah satu kata tentang CUKUP. Tidak perlu mencari ke luar, kau telah memiliki semuanya ." - Lalisa - . . . CERITA INI HANYA FIKTIF. SEMUA HAL YANG BERADA DI DALAM CERITA INI MURNI IMAJINASI DARI SANG PENULIS. . . . PERINGATAN UNTUK YANG BERU...