Pagi ini di villa milik Lisa, dia dan istrinya terlihat sedang bersiap-siap. Mereka ingin pergi ke JNK Island untuk bertemu dengan Nana dan Davika. Mereka hanya berdua karena Jennie menugaskan Haru untuk pergi mengontrol semua pengiriman.
“Sudah siap sayang?” Tanya Lisa.
“Sedikit lagi Daddy.” Jawab Jennie.
“Kalau begitu aku ke kapal langsung saja, pengen mengobrol dengan Charless.” Jennie yang sedang melakukan makeup, langsung berhenti dan menatap suaminya dari pantulan cermin.
“Tidak bisakah kau tetap disini sambil menungguku?” Lisa terkekeh karena nada istrinya seperti merajuk.
“Baiklah Mommy. Kalau begitu aku duduk di sofa dan menunggumu.” Jawab Lisa dengan senyum.
Dengan gummy smilenya Jennie mengangguk tanpa kata lalu melanjutkan kegiatannya.
Kring! Kring! Kring!
Ponsel Lisa berdering, dia melihat nama Sehun tertera disana.
“Wae?” Tanya Lisa.
“Lisa, Paman ingin bertemu denganmu. Sepertinya dia tidak akan berhenti menggangguku jika kau terus menolak.” Mendengar ini, tatapannya menjadi tajam tanpa ekspresi.
“Maka laporlah kepada polisi karena dia sudah mengganggu privasimu atau apapun namanya. Jangan menggangguku dengan hal bodoh seperti ini, aku tidak sudi untuk melihatnya lagi.” Jawab Lisa dengan dingin.
Jennie yang mendengar itu menatapnya dengan kening mengerut tapi tidak bertanya.
“Berkali-kali aku sudah mengancamnya, tapi Ayahmu tidak peduli. Jika terus seperti ini, pekerjaan kita akan tertunda Lisa. Kalau begitu, bicaralah dengan Jennie, siapa tahu dia memiliki solusi. Aku tutup sekarang.”
Lisa menatap ponselnya tanpa berkedip. Sudah beberapa hari ini Gongyo selalu berusaha untuk bertemu dengannya namun tidak pernah di tanggapi, dia juga belum berbicara mengenai hal ini kepada istrinya.
“Apa yang salah sayang?” Tanya Jennie yang sudah berdiri di depan suaminya.
Melihat istrinya, dia menghembuskan nafasnya, “Sehun mengatakan kalau Ayahku selalu mengganggunya, dia ingin bertemu denganku.” Jawab Lisa.
Jennie mengangguk lalu mengelus pipi suaminya, “Jika begitu, aku ingin bertanya, bagaimana respon Davika tentang perselingkuhan Ayahnya?”
“Dia sama sepertiku, dia sangat marah.” Jawab Lisa.
“Aku punya rencana, bagaimana kalau kita membuat Charless terlihat seperti bos-bos mafia dan berakting menjadi suami baru dari Ibu?” Lisa tertegun mendengar ini, tapi beberapa saat kemudian dia terkekeh.
“Lalu?” Tanya Lisa.
“Aku akan meminta seseorang untuk menculiknya. Juga, aku tidak akan membiarkan Ayahmu mengetahui kemana dia akan di bawa. Setelah tiba di JNK, penutup matanya akan di buka. Mari kita bertemu dengannya, sekarang kau hubungi Ibu dan katakan semua rencana ini, jika ibumu setuju, aku akan memanggil Charless kesini dan merubahnya menjadi bos mafia. Sorry to say Honey, Ayahmu butuh percikan api yang menyala agar matanya terbuka, dia harus sadar bahwa dengan membuang ibu, dia bukan apa-apa di dunia ini.” Jelas Jennie.
Mereka berdua saling menatap, tatapan mereka tenang tapi cinta tulus tidak absen di tatapan mereka.
“Oke sayang. Lanjutkan bersiapmu, aku akan menghubungi Ibu sebentar.” Balas Lisa lalu mengecup bibir istrinya dengan lembut.
.
.
.
Jenlisa sedang berdiri di depan Charless, menatap pria itu dengan senyum manis. Meskipun usianya sudah lebih sedikit banyak dari Nana, tapi ketika di dandani layaknya seorang Mafia, dia terlihat sangat gagah dan juga berkharisma.
KAMU SEDANG MEMBACA
VICTIMIZATION. (JENLISA)
Fantasy"Kau adalah satu kata tentang CUKUP. Tidak perlu mencari ke luar, kau telah memiliki semuanya ." - Lalisa - . . . CERITA INI HANYA FIKTIF. SEMUA HAL YANG BERADA DI DALAM CERITA INI MURNI IMAJINASI DARI SANG PENULIS. . . . PERINGATAN UNTUK YANG BERU...