Masih di kamar yang sama, yaitu kamar Jenlisa, mereka berdua masih duduk di tempat yang sama meskipun topiknya sudah berbeda.
Ting!
Ting!
Ting! 99+
Pembicaraan mereka terhenti ketika ponsel Lisa di serbu oleh notifikasi yang masuk layaknya rambo menembaki musuh, tidak mau berhenti.
“Ck…” decih Lisa lalu mengambil ponselnya.
Saat ini Jennie sedang duduk di pangkuan, bersandar padanya. Dengan santai dia membuka email yang masuk lebih dari 100 email, Jennie juga melihat ke arah ponselnya.
Dengan kening yang mengerut, Lisa membuka yang paling atas, itu sebuah video, ketika di play music Ketty Perry yang terdengar, Amber bajingan itu benar-benar melakukan apa yang dia katakan. Semua email itu adalah kiriman dari anonim.
Lisa hampir keluar dari isinya tapi dia berhenti ketika melihat perawakan yang mirip dengan Ayahnya. Seketika tubuhnya menegang, yang tadinya duduk dengan santai, langsung berubah duduk dengan tegak meskipun Jennie masih di pangkuannya.
Di dalam video itu, terlihat Gongyo sedang duduk bermesraan dengan seorang wanita di apartemen yang cukup mewah. Detik per detik, terlihat kedua insan di dalam rekaman tersebut sudah berciuman dan bercumbu dengan brutalnya. Melihat itu Lisa mengeraskan rahangnya, dia berpikir rekaman ini baru saja di ambil, dengan cepat dia melihat beberapa isi email dari anonim yang berbeda tapi isinya tetap Gongyo dan wanita yang disebut oleh Soohyun, Lee Chaerin.
Sudah hampir 20 video yang dia lihat, ketika melihat yang ke 21, matanya menyala sempurna karena di dalam video tersebut dia melihat jelas bagaimana Gonyo memukul pamannya dengan brutal dan di akhir video dia melihat Gongyo menembak saudaranya sendiri tepat di kepalanya.
Seketika tubuh Lisa melemas hingga ponselnya terjatuh ke lantai begitu saja. Jennie sendiripun tidak bisa memberikan banyak reaksi, dia juga melihat dengan jelas bagaimana Gongyo berselingkuh dan membunuh seseorang. Jennie segera turun dari pangkuan suaminya lalu duduk berjongkok di depannya.
“Hey, you oke?” Tanya Jennie dengan lembut. Lisa terlihat sangat linglung.
Mendengar suara lembut istrinya, Lisa menatap mata istrinya dengan sendu dan memerah,
“Aku di bodohi oleh ayahku sendiri. Dengan jelas dia yang membunuh pamanku tapi dia mengatakan semua itu ulah YJ. Bantu aku, bantu aku mencari tahu kapan video itu di ambil Jen…” jawab Lisa lalu menunduk lesu.
Jennie hanya mengangguk lalu mengambil ponsel suaminya, dia melihat semua email yang belum di buka, ada salah satu yang menarik perhatiannya. Selesai membacanya, dia memberikan ponsel itu agar Lisa juga membacanya.
Dear Lalisa Manoban!
Bagaimana? Apakah kau menyukai hadiah kecil ini? Kau tahu? Tidak seharusnya aku berurusan dengan tikus kecil sepertimu, tapi mau bagaimana lagi, ternyata sangat menyenangkan untuk berurusan denganmu. Aku dengar kau mencariku? Oh swetty, kau tidak akan menemukanku meskipun aku berada di depanmu. Ah pembuka salam terlalu panjang sehingga aku melupakan intinya, apakah kau melihat pemeran utama prianya? Nah, lawan mainnya adalah pemeran utama wanita, namanya Lee Chaerin. Sayang skali karena semua tayangan itu hanya memperlihatkan betapa manisnya perjalanan cinta mereka, aku menyesal karena membunuh pemeran utama wanitanya, seharusnya sebagai sutradara aku membiarkan dia hidup agar kau bisa menonton adegan siksaan demi siksaan yang diterima oleh Ibumu. Berbicara tentang Nana Manoban, seharusnya kau berterima kasih padaku karena sudah membunuh Lee Chaerin, karena kalau tidak, pemeran utama pria itu sudah merencanakan sesuatu untuk membunuh Ibumu sendiri. Bagaimana menurutmu? Aku sangat berbaik hati kan? Jangan terlalu kesal, seharusnya kau merasa beruntung karena mendapatkan hadiah kecil ini. Ah aku lupa lagi, setiap adegan di ambil dari 4 tahun yang lalu, jangan sampai salah paham, oke swetty? Kau boleh menyimpan hadiah ini sebagai kenang-kenangan dariku, dan sebagai penutup, kau harus berhati-hati, karena pemeran utama pria di film pendek ini sedang mengincarmu dan istrimu, perhatikan setiap mata yang berada di lingkunganmu, jika kau tidak jelly, maka kau akan terkejut ketika dia menghunuskan pedangnya ke lehermu.

KAMU SEDANG MEMBACA
VICTIMIZATION. (JENLISA)
Fantasia"Kau adalah satu kata tentang CUKUP. Tidak perlu mencari ke luar, kau telah memiliki semuanya ." - Lalisa - . . . CERITA INI HANYA FIKTIF. SEMUA HAL YANG BERADA DI DALAM CERITA INI MURNI IMAJINASI DARI SANG PENULIS. . . . PERINGATAN UNTUK YANG BERU...