Selesai bercinta, sekarang Jisoo dan Chaeyoung sedang makan bersama.
“Jadi katakan padaku, ada apa pagi-pagi kesini? Kau tidak bekerja?” Tanya Jisoo.
“Sebenarnya aku datang kesini karena pekerjaanku. Tapi sebelumnya biarkan aku jujur terlebih dahulu…” jawab Chaeyoung.
Jisoo berhenti dari makannya lalu menatap Chaeyoung dengan bingung, “Apakah perusahaan ini melanggar hukum?” Seketika Chaeyoung tertawa.
“Bukan itu. Oke, aku jelaskan. Kau sudah tahu kalau aku adalah seorang agen yang mendapatkan tugas di negara ini, aku di tugaskan untuk menangkap Lalisa Manoban.” Mata Jisoo membulat sempurna.
“Wae?” Tanya Jisoo dengan bingung. Entah pura-pura bingung atau memang benar-benar bingung.
Melihat wajah Jisoo yang bingung, dia menghela nafas saja.
“Apakah kau benar-benar tidak tahu kalau kakak iparmu adalah seorang bandar narkoba terbesar disini?” tanya Chaeyoung dengan serius.
Tidak tahu harus menjawab apa, Jisoo terdiam.
“Kau tahu kan, melindungi kriminal melanggar hukum?” Tanya Chaeyoung lagi.
Jisoo menatap Chaeyoung dengan serius dan bertanya, “Kau mendekatiku karena ini?”
Tapi Chaeyoung menggeleng, “Sejak awal aku tidak pernah tahu kalau kau terhubung dengan pria yang bernama Lalisa Manoban. Aku baru mengetahuinya 1 minggu yang lalu. Jangan salah paham Jisoo, semenjak aku mengetahui kalau dia menikah dengan sepupumu, aku tidak ingin bertanya apapun padamu. Tapi jujur, aku masih belum berhasil menemukan bukti apapun, hal ini membuatku frustasi. Jika kau berkenan, tolong katakan sesuatu, tunjukkan sesuatu padaku. Seperti lahannya menanam narkoba atau apapun yang bisa di jadikan bukti. Aku menjadi agen ini karena sungguh, aku tidak bisa melihat manusia hancur hanya karena barang-barang ini.” Jelasnya dengan tatapan memohon. Dia juga takut kalau Jisoo salah paham padanya.
Mendengar ini, Jisoo hanya menatapnya dengan sendu, “Chaeng, bukannya aku tidak mau membantumu, tapi aku benar-benar tidak mengetahui apapun tentang itu. Aku tidak tahu dan aku tidak mengerti. Satu waktu sepupuku pernah mengatakan ini padaku, tapi untuk kelanjutannya aku tidak tahu. Sekalipun aku tahu, aku tidak bisa memberitahunya padamu, tolong mengerti posisiku. Sepupuku sangat mencintai suaminya, aku juga sangat menyayangi sepupuku, tidak mungkin aku mengkhianatinya…”
“...begini saja, agar kau tidak tersinggung, aku tidak akan mencegah jika kau ingin melakukan apapun untuk kasus ini, silahkan saja, tapi tolong jangan menyeretku dalam hal ini. Terserah bagaimana kau menilaiku, tapi aku benar-benar tid—”
Ceklek!
Perkataan Jisoo terhenti ketika pintu ruangannya di buka tanpa ketukan. Begitu dia melihat ke arah pintu, dia terkejut karena melihat Jennie berdiri disana.
“Apakah aku mengganggu?” Tanya Jennie.
Jisoo menelan salivanya susah payah, sedangkan Chaeng sudah menatap Jennie dengan serius.
“K-kau datang sendiri?” Tanya Jisoo dengan gagap, dia gugup.
Jennie mengangguk, “Hm. Suamiku di rumah sedang tidur. Aku datang kesini karena mendapatkan kabar bahwa seorang Agen FSB sedang berada disini. Jadi aku pikir, mungkin dia membutuhkan sesuatu?” Jawab Jennie dengan serius memandang Chaeyoung.
Jisoo sangat terkejut, bahkan Chaeyoung juga. Siapa yang memberitahunya? Pikir mereka bersama.
“Jadi, apa yang Ms Park butuhkan? Jangan bertanya kepada orang yang salah, Oppaku tidak mengetahui apapun.” Tanya Jennie lagi. Dia sekarang sudah duduk di kursi CEO.
KAMU SEDANG MEMBACA
VICTIMIZATION. (JENLISA)
Fantasy"Kau adalah satu kata tentang CUKUP. Tidak perlu mencari ke luar, kau telah memiliki semuanya ." - Lalisa - . . . CERITA INI HANYA FIKTIF. SEMUA HAL YANG BERADA DI DALAM CERITA INI MURNI IMAJINASI DARI SANG PENULIS. . . . PERINGATAN UNTUK YANG BERU...