Selesai membahas itu, saat ini Lisa sedang mandi, sementara Jennie sedang memainkan ponselnya.
“Begini Mr Myoi, sebenarnya jika kau mau, kita bisa bernegosiasi. Kita bekerjasama untuk mencaritahu dimana letak uang hasil narkoba itu di simpan. Biarkan kita bertemu dengannya, Kepala Jaksa ini akan membuatnya mengaku, aku yang akan pergi mengambil semua uang itu, kita bagi rata. Bukti uang yang sekarang berada di tangan kita adalah palsu, semua itu milik Kim James, aku hanya meminta untuk di foto dan video saja. Bagaimana menurutmu?”
Jennie tersenyum saat mendengar rekaman ini. Setelah itu dia mengirim rekaman itu untuk seseorang.
Kring! Kring! Kring!
Dia melihat nama Sehun muncul disana.
“Wae?” Tanya Jennie.
“Jen, aku dan Wendy ingin menjenguk Lisa.” Pinta Sehun.
“Bersabarlah. Tidak akan lama lagi dia akan keluar. Saat ini dia sedang mandi, nanti kalau dia selesai mandi, aku akan menyuruhkan VC kalian, oke?” Sehun mendesah kalah namun tidak menolak.
“Baiklah.”
Ceklek!
“Siapa yang hubungi?” Lisa keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggangnya.
Jennie segera meletakkan ponselnya di atas meja lalu menghampiri Lisa. Dia melepaskan handuk dari pinggang Lisa lalu menyeka tubuhnya yang masih basah.
“Sehun. Mereka ingin bertemu denganmu tapi aku melarang. Bisa saja mereka akan di incar.” Jawab Jennie sambil sibuk dengan kegiatannya.
Lisa hanya mengangguk, “Sayang, apakah kau tidak membawa boxerku?” Tanya Lisa.
Saat ini Jennie sedang menyeka area pahanya sehingga dia bertanya seperti itu, sebelum menjawab Jennie menyentil pelan pusaka kebanggaannya membuatnya terkekeh.
“Tidak ada sayang. Aku hanya membawa bajuku saja. Kau masih harus memakai baju tahanan ini. Selama aku berada disini, kau hanya boleh menggunakan celana tanpa boxer dalamanmu.” setelah menjawab, Jennie mengecup bibirnya lalu pergi mengambil baju yang di berikan oleh polisi.
“Pakai ini. Aku masih harus membahas sesuatu denganmu.”
.
.
.
.
Mansion Nana.
Ibu tercinta dari Lalisa Manoban sedang duduk sendirian menikmati secangkir kopi di halaman belakang rumah barunya. Wanita itu mengetahui apa saja yang terjadi dengan anak sulungnya, tapi dia terlihat tenang bukan karena tidak peduli, tapi karena Jennie sudah menghubunginya terlebih dahulu.
Anak gadisnya memang sangat sibuk akhir-akhir ini, dia sibuk dengan semua yang Jennie berikan padanya. Jennie juga sudah berjanji pada Nana kalau semua berita tentang Lisa akan segera di hapus atau di hilangkan.
Tapi Nana berpikir, mau sampai kapan mereka menyembunyikan semua ini dari Davika? One day dia akan mengetahuinya juga. Jadi dia memutuskan untuk membicarakan hal ini secara baik-baik karena Lisa juga sudah berhenti dari dunia itu sekarang.
“Ibu, lihat ini…” Nana memejamkan mata dengan erat. Sepertinya kabar ini sudah di ketahui oleh Davika.
“Apakah berita ini benar Ibu?” Tanya Davika lagi dengan sangat khawatir, bahkan matanya sudah berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
VICTIMIZATION. (JENLISA)
Fantasy"Kau adalah satu kata tentang CUKUP. Tidak perlu mencari ke luar, kau telah memiliki semuanya ." - Lalisa - . . . CERITA INI HANYA FIKTIF. SEMUA HAL YANG BERADA DI DALAM CERITA INI MURNI IMAJINASI DARI SANG PENULIS. . . . PERINGATAN UNTUK YANG BERU...