5 Tahun Kemudian…
Kehidupan Jenlisa berbeda sekarang. Jennie melakukan apapun yang dia katakan 5 tahun lalu. Semua uang milik YJ/Nara, di bagikan ke semua orang yang membutuhkan. Jennie tidak mengambil satu lembarpun dari uang itu. Jennie tidak pernah meminta untuk menyertakan namanya di setiap bantuan yang kerabatnya jalankan, tapi yang mereka lakukan justru memberitahu semua orang kalau semua bantuan ini berasal dari Jennie Kim, sang wanita Tunarungu yang dulunya di hina orang. Akhirnya di seluruh Seoul Jennie menjadi ratu di hati semua orang warga kelas 3. Bahkan ada permintaan konyol kalau mereka ingin Jennie menjadi presiden. Bahkan ada yang tidak rela saat Jennie mengundurkan diri dari C.I.A.
Semenjak kejadian itu, mereka benar-benar tidak membahas apapun, mereka hanya menganggap kalau semuanya selesai lalu mereka hanya perlu menjalani hidup yang baru. Sekarang Jisoo dan Davika yang memegang JNK Corp, Mina memegang Gemstone House, anak dari Charless memegang First Firma hukum, sisanya masih di pegang oleh Jennie, hanya saja dia tetap bekerja dari rumah dan setiap metting hanya bisa di lakukan secara online karena Jennie belum mau menginjakkan kakinya di Seoul lagi.
Lalu apa yang Lisa lakukan? Pria itu hanya focus ke kebun strawberry, bermain dan merawat keluarganya, dia yang paling santai.
Selama 5 tahun ini, pulau itu sudah banyak memiliki perubahan. Ada banyak villa disana untuk masing-masing keluarga. R Myoi menjadi kepala keamanan seluruh area di pulau itu. Pulau itu menyajikan banyak tempat wisata, seperti yang Jisoo katakan dulu, wisatawan tidak bisa menginap dan biayanya tidak main-main jika ingin berkeliling pulau itu. Jadi bisa di simpulkan bahwa kekayaan Jenlisa tidak bisa habis sampai bumi berlalu.
Tentu saja anak Jenlisa sudah lahir, anak sulung mereka berjenis kelamin laki-laki dan di beri nama Pierro Given Manoban. Harapan Jennie adalah pria kecil itu akan memiliki wajah yang mirip dengan suaminya, tapi sepertinya Tuhan berkehendak lain sebab anak sulung mereka benar-benar mirip seperti Jennie. Jennie sendiri bersyukur karena anaknya terlahir sempurna tanpa cacat apapun.
Pier menjadi yang sulung karena dia memiliki seorang adik yang baru berusia 1 tahun. Anak kedua Jenlisa berjenis kelamin perempuan yang di beri nama Giwwen Faith Manoban. Gadis kecil itu tetap saja mirip dengan Jennie dan bukan Ayahnya. Lisa merasa apakah dia di hukum oleh Tuhan? Hahaha.
Ada satu kisah juga yang terjadi, keluarga Hwasa sempat mengalami kebangkrutan 3 tahun yang lalu, ketika Lisa mengetahui tentang itu, dia pergi menemui Hwasa dan menawarkan bantuan 100% tanpa kembalian asalkan Hwasa mau memberikan semua ilmu untuk menciptakan alat bantu mendengar itu padanya. Tidak bisa menolak akhirnya Hwasa setuju. Jadi di pulau itu, ada lap khusus untuk membuat alat bantu mendengar ciptaan Hwasa khusus untuk istrinya, tapi Lisa tidak menolak jual jika ada yang ingin membelinya.
Saat ini Jenlisa dan Pier sedang berada di atas kapal, mereka sedang bersantai di tengah laut sisi barat, tempat yang Jennie pernah membawa Nana saat itu.
“Mommy, Kakak mau bermain dengan lumba-lumba..” meskipun wajahnya sangat mirip Jennie, tapi sifat anak ini sangat mirip dengan Ayahnya kalau meminta sesuatu.
Jennie yang sedang menyiapkan minum melihat ke arah anaknya yang sudah cemberut, “Kenapa dari villa Kakak tidak memberitahu Mommy? Siapa yang akan menemani Kakak dibawah sana? Kalau sejak awal Kakak kasih tahu, kita bisa mengajak Uncle Sehun.” Tidak kehabisan akal, pria kecil itu langsung memeluk paha Ibunya.
“Ada Charless kan Mommy?” Jennie tertawa mendengar ini.
“Ya ampun cintaku, bagaimana mungkin Charless sanggup? Apakah Kakak tidak kasihan dengan tulang-tulang Charless yang mulai keropos?” Pier menggosok wajahnya di paha sang ibu, dia hampir menangis membuat Jennie harus menggendongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VICTIMIZATION. (JENLISA)
Fantasy"Kau adalah satu kata tentang CUKUP. Tidak perlu mencari ke luar, kau telah memiliki semuanya ." - Lalisa - . . . CERITA INI HANYA FIKTIF. SEMUA HAL YANG BERADA DI DALAM CERITA INI MURNI IMAJINASI DARI SANG PENULIS. . . . PERINGATAN UNTUK YANG BERU...