SPOILER BAB 32
Setelah pemakaman selesai, Jenlisa dan ketiga sahabat mereka kembali ke mansion JL. Tidak ada yang menghadiri pemakaman itu kecuali kelima orang ini.
Sebelum di makamkan, Jennie dan Chaeng mengurus semua hal sampai akhirnya Ahjumma Yongji di makamkan di tempat makam yang mewah dan mahal. Jika wanita tua itu bisa melihat dari tempatnya sekarang, dia pasti tersenyum dengan bahagia. Selama dia hidup, dia sudah terbiasa dengan tempat kotor, jauh dari kata sederhana apalagi kemewahan. Tapi kematiannya sungguh indah, dia mati sambil tersenyum, petinya mewah bahkan kuburannya akan dibuat sebagus mungkin.
Kedua orangtua Lisa saja tidak seperti ini.
“Jangan melamun Lili…” kata Jennie lembut.
Sejak tadi Lisa hanya diam, dia tidak focus dengan semua pembicaraan mereka.
Mendengar itu Lisa tersenyum, “Aku ingin ke kamar.” Selesai berkata seperti itu, Lisa langsung berdiri dan pergi. Tidak ada yang tahu apa isi pikirannya.
“Dia terlihat sangat terpukul…” komentar Seulgi.
Jennie hanya tersenyum lirih. Dia tidak tahu harus menjawab apa.
Sementara di dalam kamar, Lisa sedang duduk di balkon kamar melihat sejauh matanya memandang.
“Kau harus berhati-hati dengan wanita yang tadi malam datang. Dan juga, jangan terlalu percaya dengan orang-orang yang berada di pihakmu…”
Tiba-tiba Lisa mengingat perkataan ini. Untuk itu, dia mengambil ponsel dari sakunya untuk menghubungi seseorang.
“Kevin, aku butuh bantuanmu.”
__________
2 HARI KEMUDIAN.
MARKAS BNB.Dua hari berlalu dan sekarang Lisa sudah kembali bekerja, lukanya belum kering tapi sudah lumayan baik.
Saat ini dia sedang melapor kehadirannya sebentar dan kembali pergi lagi. Dia punya satu tujuan, dia akan kembali ke Myongdong untuk memantau lokasi tersebut. Semua informasi yang dia dapatkan dari Ahjumma Yongji, dia menyimpannya untuk diri sendiri.
Selama perjalanan, dia mengingat wajah Ahjumma Yongji hingga tanpa sadar dia melirik sebentar ke kursi penumpang di sampingnya. Bukan sedih yang dia rasakan, yang ada dia tersenyum karena mereka sempat membicarakan banyak hal konyol saat dalam perjalanan menuju ke Mansion.
‘Singkat tapi berkesan. Terima kasih Ahjumma.’
Beberapa puluh menit kemudian, Lisa tiba di Myongdong, sial baginya karena memarkirkan mobil tepat di depan gang sempit, begitu melihat ke dalam lorong itu, matanya memerah, barang-barang milik Ahjumma yang di tinggalkan masih terletak dengan posisi yang sama.
“Apa yang kau gunakan saat tubuhmu kedinginan Ahjumma? Bagaimana caramu makan di masa-masa tulangmu hampir kering? Seberat apa kau berjuang untuk bertahan hidup? Tanpa keluarga, tanpa rumah dan tanpa uang sepersen pun.” Gumamnya dengan pandangan lurus ke dalam gang sempit itu.
Dia seperti melihat pertemuan pertama kali yang terjadi di antara keduanya. Ck, wanita tua itu.
Selepas itu, Lisa keluar dari mobilnya. Dia pun mulai berjalan menyusuri kawasan itu dengan tenang, tapi dia bisa tahu kalau beberapa pemuda melihatnya dengan tajam.
Sedang asik berjalan, dia di hadang oleh tiga orang pria, tanpa basa basi mereka menyerangnya, untung saja Lisa dengan cepat menghindar. Perkelahian pun terjadi, sementara melawan ketiga pemuda itu, banyak pemuda lain yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
VICTIMIZATION. (JENLISA)
Fantasy"Kau adalah satu kata tentang CUKUP. Tidak perlu mencari ke luar, kau telah memiliki semuanya ." - Lalisa - . . . CERITA INI HANYA FIKTIF. SEMUA HAL YANG BERADA DI DALAM CERITA INI MURNI IMAJINASI DARI SANG PENULIS. . . . PERINGATAN UNTUK YANG BERU...