BAB 35

3K 325 11
                                    

2 Hari Kemudian.
JLResepsi.
16:00 pm.

Akhirnya hari ini pun tiba. Acaranya akan di mulai pada pukul 5 sore. Jennie baru saja selesai di dandan, gaun yang dia gunakan adalah buatannya sendiri, gaun itu satu-satunya di seluruh dunia. Jennie tidak berencana untuk menjual mode ini.

Sedangkan setelan yang di gunakan oleh Lisa juga sama, buatan tangannya dan hanya ada satu-satunya. Label dari pakaian mereka adalah JL.

Memandang istrinya yang sedang berdiri di depan cermin, Lisa hampir saja tidak bisa menahan diri, dia berusaha sekuat tenaga, karena kalau dia bablas, resepsi ini akan batal dan mereka berdua hanya akan berakhir di tempat tidur sampai esok hari.

“Oppa, matamu bisa terlepas dari tempatnya.” Nana dan Jennie terkekeh mendengar itu.

Lisa tidak peduli dengan candaan adiknya, yang dia lakukan adalah melangkah ke arah Jennie lalu memeluknya dari belakang.

“Jennie Kim adalah yang tercantik di seluruh alam semesta ini…” Jennie memerah mendengar pujian suaminya.

“Kau juga Daddy..” balas Jennie.

“Ibu, sepertinya kita harus keluar. Disini kita tidak di anggap..” celetuk Davika membuat Nana tertawa.

“Para tamu sudah hadir semuanya. Kalau bisa keluar sebelum jam 5, keluar saja.” Jenlisa mengangguk dengan perkataan Nana.

Akhirnya Nana dan Davika memilih keluar meninggalkan pemeran utama dari acara besar ini.

Jenlisa yang masih berdiri di depan cermin, mulai terlihat bergerak seakan sedang berdansa. Tangan Lisa berada di perut Jennie dengan tangan Jennie yang berada di atas tangan milik Lisa.

“Kau benar-benar cantik Love. Aku sangat menyukai bentuk rambutmu yang terurai rapi seperti ini.” 

Lisa tidak bisa berhenti untuk memuji Istrinya. Jennie sampai merasa kenyang dengan pujian suaminya.

“Bahkan kau lebih tampan dari semua pangeran yang ada di dunia ini. Terima kasih sudah menerimaku sebagai istrimu. Aku mencintaimu.” Balas Jennie dengan lembut.

“Aku mencintaimu lebih dari yang orang bisa bilang itu padamu.”

.

.

.

17:00 pm.

Semua tamu undangan bertepuk tangan meriah saat menyaksikan Jenlisa berjalan masuk menuju panggung yang sudah disiapkan. Sepasang suami istri itu terkadang melambai kecil kepada para tamu, mereka terlihat berjalan dengan santai dengan di iringi musik pop yang bisa membuat siapa saja bergoyang dengan musicnya.

Jenlisa terlihat sangat memukau, mereka juga menggunakan kacamata hitam dengan Jennie yang memegang sebuket bunga kecil di tangan kirinya.

Seluruh keluarga dan para sahabat berseru heboh ketika pasangan itu melewati mereka sebelum mencapai panggung.

“Ini dia, pemeran utama dari acara kita malam ini. Lalisa Manoban dan Jennie Kim Manoban. Jennie memintaku untuk memandu acara ini dengan santai, maka sekarang aku ingin Jennie dan Lisa berdiri tepat di depan kue besar itu..” Instruksi dari Joy yang menjadi MC.

Sekarang Jennie dan Lisa sudah berdiri sesuai permintaan Joy.

“Oke, kita lanjutkan. Lisa, aku ingin kau memotong kuenya terlebih dahulu…” pinta Joy.

“Kalau boleh membuka dulu kacamatanya, aku hanya khawatir, kau akan memotong lilinnya…” para tamu tertawa mendengar perkataan Joy ini.

Bahkan Jennie terkekeh. Mereka berdua sama-sama mengangkat kacamata di atas kepala mereka masing-masing. Lalu Lisa memotong kue sesuai permintaan Joy dan meletakkannya di atas piring kecil.

VICTIMIZATION. (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang