Setelah keluar dari ruangan Ayahnya, dengan cepat Lisa berlari ke living room untuk menemui istrinya.
Begitu melihat Jennie, dia langsung membawa Jennie ke dalam pelukannya dan menangis. Awalnya Jennie tidak mendengar apapun, tapi karena Davika membuka pintu jadi dia sempat mendengar saat Lisa berteriak pada Ayahnya.
Dia tidak berani bertanya apapun, jantungnya masih berdetak hebat, dia juga khawatir saat melihat wajah suaminya yang berdarah dan bengkak akibat pukulan dan tamparan itu.
"A-ayo kita kembali ke villa, aku tidak ingin berada disini terlalu lama." Kata Lisa.
Jennie tidak menolak, dia hanya mengangguk lalu mengikuti Lisa yang sudah menarik tangannya, mereka pergi tanpa pamit.
Helikopter milik Lisa ada disana, dengan cepat dia memanggil Moonbyul untuk pergi, Lisa tidak memanggil pilot, dia sendiri yang membawa helikopter itu untuk pergi.
.
.
.
1 jam kemudian, mereka mendarat sempurna di pulau milik Lisa, begitu mematikan helikopter, Lisa langsung turun dan membantu Istrinya. Mereka berdua langsung berjalan menuju Villa meninggalkan Moonbyul untuk menutup pintu heli.
Dari mereka terbang hingga saat ini, tidak ada pembicaraan apapun di antara mereka, Lisa masih merasakan emosi yang membara dalam hatinya, perkataan Gongyo seperti kaset rusak yang berputar di kepalanya.
Begitu memasuki villa, Lisa melepaskan tangan Jennie lalu mengamuk seperti kesetanan.
"Bajingan tidak berguna..."
Braak!
Praang!
"Aaaarrgghhhh..."
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Bugh!
"Hey, hey, apa yang kau lakukan? Tenang Bung..." Wendy dan Joy mendengar helikopter yang datang, mereka keluar dari kamar untuk melihat siapa yang datang, tapi justru ini yang mereka dapatkan, Lisa menghancurkan semua barang lalu berteriak memukul tembok berulang-ulang kali dengan kuat.
Di cegah oleh Wendy, Lisa menatapnya dengan tajam, "Wendy, kumpulkan semua orang kita disini besok pagi. Panggil Sehun dan semua pemimpin kita, tapi sebelum itu, aku tekankan padamu, jangan pernah menghina istriku, jangan keluarkan sepatah katapun untuk mengkritik semua yang dia lakukan. Aku tidak pernah membunuh seseorang menggunakan tanganku sendiri, tapi jika ada yang menghinanya, aku akan menyiksanya sampai mati. Catat itu dan katakan pada mereka semua." Katanya dengan sangat dingin.
Tentu saja Wenjoy merasa bingung, Joy menatap Jennie seakan bertanya tapi yang Jennie berikan hanya tersenyum tanpa daya, dia sendiri pun tidak mengetahui cerita lengkapnya.
"Oke, oke. Kau harus tenang Bung. Jika ada yang mengganggumu, mari kita bahas secara terbuka. Tidak perlu sampai seperti ini." Jawab Wendy dengan tenang.
"Nanti saja, aku ingin berbicara dengan istriku terlebih dahulu." Jawab Lisa lalu pergi ke hadapan Jennie.
Tatapannya berubah lembut dan sendu, dia mengambil tangan Istrinya lalu berjalan pergi, tujuan Lisa adalah lantai 3. Kalau biasanya mereka menggunakan tangga, kali ini Lisa menggunakan lift.
Melihat Jenlisa menghilang, Wendy menghela nafas panjang.
"Sepertinya sahabat kita sudah jatuh cinta pada istrinya." Kata Joy.
KAMU SEDANG MEMBACA
VICTIMIZATION. (JENLISA)
Fantasy"Kau adalah satu kata tentang CUKUP. Tidak perlu mencari ke luar, kau telah memiliki semuanya ." - Lalisa - . . . CERITA INI HANYA FIKTIF. SEMUA HAL YANG BERADA DI DALAM CERITA INI MURNI IMAJINASI DARI SANG PENULIS. . . . PERINGATAN UNTUK YANG BERU...