08. Resah

5.1K 210 0
                                    

Hari ini Hanan sudah berada di kota dimana ia berasal Surabaya untuk menemui orang tuanya dan akan memperjelas masalah perjodohan yang dilakukan oleh keluarganya dan Vania.

"Assalamualaikum" ucap Hanan setelah memasuki rumah orang tua nya.

"Waalaikumussalam, Alhamdulillah anak Ibu pulang"

Dengan senyum sumringah sang Ibu menyambut senang kedatangan putra bungsunya. Hanan lantas segera mencium tangan Ibu nya.

"Kamu bersih bersih ya terus makan, kami tunggu ada Abangmu juga lho."

"Bun, ayah masih di kantor?"

Tanya Hanan kepada ibunya, jujur pasti Hanan sangat sangat merindukan keluarganya. Apalagi sang Ayah yang sibuk mengurusi semua hal tentang dinas nya.

"Iya le"

Jawab sang Bunda Hanan, Hanan pun mengangguk dan memasuki kamarnya untuk bersih bersih kemudian ia keluar menuju ruang makan. Disana sudah ada Bang Angga, dan Bunda.

"Woy dek apa kabar?"
Tanya Bang Angga kepada Hanan,selain Hanan yang merindukan keluarga saat bertugas pastinya keluarga yang ditinggal bertugas juga sangat merindukan. Apalagi Hanan adalah bungsu keluarga.

"Alhamdulillah Bang,baik ini.Abang sendiri?" Tanya Hanan balik.

"Alhamdulillah juga."

"Sudah le, nanti lagi ya dilanjut ngobrolnya. Makan dulu."
.....
Hanan Pov

Selesai makan Bang Angga pergi ke Rumah Sakit dimana ia bekerja setelah mendapat panggilan dari rekan kerjanya. Bang Angga kadang memilih untuk menginap di apartemennya sendiri saat dirumah sepi. Seperti saat orang tua ku ada kunjungan ataupun dinas di luar kota.

Setelah membantu Bunda beberes piring dan alat makan lainya. Aku memutuskan untuk berbicara terlebih dahulu kepada Bunda mengenai perjodohan yang akan dilakukan dengan Vania.

"Bunda Hanan pengen bicara mengenai perjodohan yang akan dilakukan." ucapku to the point.

"Kenapa Le? Nggak setuju ya?"

Tebakkan bunda ku 100% benar.

"Iya bunda Hanan nggak bisa nerima maaf bun."

"Bunda paham le kamu ada seseorang yang kamu cintai ya? Sejujurnya bunda juga nggak setuju le, bunda lihat Vania ini agaknya perempuan yang sering dekat dengan lelaki lain bahkan melewati batas seorang teman." Jelas bunda panjang sambil menghela nafas berat.

"Bunda tau dari mana?" Tanyaku bingung.

Memang Vania ini dikabarkan dekat dengan beberapa laki laki bahkan ada teman se letting ku yang dekat dengan Vania dan pernah bercerita padaku baru baru ini. Dia kenapa jadi begini ya?

"Bunda pernah lihat beberapa kali, dia dinas dimana sih kok bunda sering lihat di Surabaya baru baru ini."

"Hanan kurang tau bunda, mungkin dia pindah tugas." ucapku sambil mengedikkan bahu ku.

"Le bunda mau tau dong siapa pujaan hatimu saat ini, semoga solehah ya le. Bunda nggak mempermasalahkan latar belakang keluarga nya kaya apa, yang penting tau sebagai muslimah itu baiknya bagaimana."

Aku pun tidak ragu menceritakan sosok Alin, meskipun pertemuan kami tidak sering dan intens tapi entah bagaimana Alin dapat membuatku jatuh cinta dengan cepat.

Semoga kami berjodoh, aku tidak banyak berharap karena jodoh yang mengatur kan Allah bukan manusia ataupun dukun astaghfirullah.

"Bund, ayah gimana? Ayah kan yang ngebet sama perjodohan ini?"

We Meet Again?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang