26. Koma

4.2K 158 0
                                    

HAPPY READING!
.
.
.
.
.
.

Sudah 2 minggu lamanya Alin masih dalam keadaan yang sama koma. Tidak ada peningkatan kata dokter, bahkan 2 hari yang lalu dokter memberi saran agar alat ventilator dilepas. Tentu saja hal itu ditentang keras oleh Hanan.

Hanan selalu berdoa kepada Allah agar segera membuat istrinya bangun dan lekas pulih. Rasanya hampa rumah dinas tanpa istrinya. Sepulang dinas Hanan hanya mampir sebentar ke rumah lalu kembali menuju rumah sakit, balik ke batalyon saat setelah subuhan begitu seterusnya.

Hanan sudah mengabari ke pihak sekolah. Kabar itu membuat guru guru disana heboh bahkan Wina menangis karena baru tau akan kabar temanya yang kecelakaan. Ilyas kakak ke dua Alin sudah menyempatkan untuk menjenguk Alin meskipun hanya 2 hari, dan kembali ke Surabaya untuk dinas.

Handphone Alin sempat rusak tapi tidak parah, tak dikunci juga membuat Hanan leluasa memeriksa hp milik istrinya. Banyak telepon dari rekanya bahkan adik bungsunya-Andra yang menanyakan mengapa tidak mengangkat telepon, kenapa tidak membalas pesan. Keluarga memang belum memberitau Andra agar ia tetap fokus pendidikan. Tapi pesan dari Andra membuat gelisah Hanan.

Andraa bocil

Mbak kok kesanya kaya lost kontak gini sih?
Mbak kenapa? Gak pernah jawab pesan dan call Andra?

Ayah bunda ditanya juga,ndak jelas.

Mbak, Andra dapat libur,bisa balik ke Malang hari ini.

Tunggu adikmu ini di malang nanti sore Mbakku sayang

Pesan itu hanya dibaca oleh Hanan. Kebetulan di rumah sakit ada Bundanya Alin dan Ayah Arif.

"Yah, Bun, Andra dapat libur mau ke malang nanti sore."

Ucapan Hanan membuat terkejut Ayah Arif dan Bunda Viantika pasalnya Andra tak mengabari mereka atas kepulanganya.

"Yah, gimana Andra kalau tau? Pasti marah Yah." Ucap Bunda khawatir.

"Nggak apa apa, sudah waktunya Andra tau Bun. Anak anak besar dengan rasa saling menyayangi dan rasa ingin selalu melindungi satu sama lain. Kalau nanti Andra datang ya sudah." Ucap Ayah Arif yang sudah hafal dengan tabiat anak anaknya.

Hari ini hari sabtu, Hanan libur dinas. Mengenai permasalahan keluarga Vania sudah di handle Ayah dan Bundanya sesekali Hanan dan orang tua Alin turut ikut dalam persidangan. Mereka telah dijatuhi hukuman penjara yang setimpal. Hari ini Hanan akan ke Surabaya lagi, ayahnya meminta datang untuk menemui Vania yang kondisinya sudah membaik setelah seminggu yang laku sudah sadar dari komanya.

"Ayah Bunda Hanan berangkat ke Surabaya ya, tolong jaga Alin kalau ada apa apa segera hubungi Hanan."

"Hati hati ya Le."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

.....

Hanan telah tiba di Rumah Sakit tempat Vania dirawat bersama Ayahnya dan ajudan ayahnya. Hanan menatap benci kepada Vania kali ini dia tidak bisa mengendalikan amarahnya.

"Hanan sayang kamu datang." Ucapan Vania membuat Hanan muak.

Vania beranjak dari kasurnya hendak memeluk Hanan, tapi lelaki itu langsung menghindar. Tak sudi rasanya.

"Sayang kok kamu menghindar?"

"Siapa yang anda panggil sayang?"

"Kamu lah Hanan."

"Saya? Muak Van melihat semua perilakumu!" Kata Hanan yang sudah memberi tatapan tajamnya.

"Kamu kesini pasti mau nikahi aku kan? ALIN PASTI SUDAH MATI!"

We Meet Again?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang