40. Kelahiran Anak Pertama

4.6K 142 0
                                    

Suara gemercik air dari dalam kamar mandi terdengar oleh Hanan.Ia melirik ke dinding yang terdapat jam dinding berbentuk lingkaran yang menunjukkan pukul jam 2 dini hari.

Hanan segera bangun dan menuju ke kamar mandi untuk mengecek apakah istrinya takut takut perutnya sakit atau ada keluhan lainya.Hanan mengetuk pintu kamar mandi.

"Dik, kamu ngapain?"

Tak lama pintu kamar mandi itu terbuka menampilkan Alin yang wajahnya basah sehabis cuci muka.

"Oh tadi kebelet pipis aja mas."

Sebenarnya Alin merasa nyeri di bagian perutnya tapi hanya sebentar, mungkin ini yang dinamakan kontraksi palsu.

"Ya sudah ayo tidur lagi dik." Hanan membantu menuntun Alin berjalan menuju tempat tidur.

"Maaf ya Mas jadi kebangun gara gara aku."

"Sst, nggak apa. Kenapa minta maaf, sudah istirahat lagi ya dik." Alin mengangguk patuh.

Alin memiringkan tubuhnya, Hanan membantu memposisikan bantal di sekitar tubuh Alin sebagai pengganjal saja.Mereka berdua pun langsung tertidur, tak lupa tangan kekar Hanan yang mengelus perut istrinya.

Entah berapa lama mereka tidur, Alin kembali terbangun sembari meringis kesakitan.Perutnya sakit sekali.Alin melihat jam, ini masih jam setengah empat pagi tapi perutnya kembali sakit.Alin melihat ke arah Hanan yang sedang tidur terlelap tak tega akan membangunkan suaminya itu.

"Apa ini kontraksi palsu lagi, tapi ini sakit sekali." Gumam Alin sambil mengelus perutnya.

Wajahnya sudah berkeringat, nafasnya mulai tak teratur karena menahan sakit.Alin yang tak tahan pun membangunkan Hanan.

Tak butuh waktu lama untuk membangunkan Hanan yang seorang Tentara.Hanan langsung bangun.

"Kenapa dik?" Tanya Hanan cemas.

"Perutku sakit Mas "

Alin meremas baju yang ia kenakan.Hanan jadi bingung seketika akan berbuat apa.Istrinya akan melahirkan.

"Dik, tahan sebentar ya.Mas panggilkan bunda."

"Cepet ya Mas, sakit banget."

Hanan bergegas keluar kamar, menuju kamar mertuanya.Hanan mengetuk pintu kamar mertuanya dan dibukakan oleh Bunda.

"Kenapa Le?"

"Bun, Alin mau melahirkan.Perutnya sudah kerasa sakit bun."

"Hah? Sebentar bunda bangunin Ayah dulu le."

Kemudian Hanan dan orang tua Alin masuk ke kamar.Disana Alin masih meringis kesakitan hingga wajah putihnya menjadi merah.Ayah Alin langsung saja keluar kamar untuk mempersiapkan transportasi menuju rumah sakit.

"Bunda sakit sekali."

"Sabar ya nak, atur nafasnya pelan pelan."

Alin masih saja menangis dan menggenggam tangan Bundanya.Hingga kakak kakaknya ikut memasuki kamar Alin.Mereka sama khawatirnya dengan keadaan Alin yang akan melahirkan.

"Lho Kak kebangun juga?" Tanya Bunda yang melihat kehadiran Affan,Ajeng dan Ilyas serta istrinya.

"Denger kayak orang lari lari, ternyata Ayah bun." Jawab Ilyas

Mobil sidah siap di depan rumah.Saat Hanan akan menggendong Alin tiba tiba terdapat cairan yang mengalir di sela sela kaki Alin.

"Ya Allah ketubanya sudah pecah." Ucap Bunda membuat keadaan semakin panik.Ditambah air ketuban yang keluar juga terdapat warna merah darah.Sekeluarga dibuat kalang kabut pagi ini.

We Meet Again?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang