15. Jauhi Hanan!

5.6K 199 1
                                    

Hari ini sekolahku pulang siang karena ada beberapa guru bersama kepala sekolah yang akan rapat di aula sekolah.

Kali ini aku dijemput Mas Hanan, katanya jam makan siang nya panjang, jadi bisa jemput aku ke sekolah.

"Lin, Gacoan kuy!"

Astaga, itu suara Wina dia belakangan ini suka sekali makan mie pedas itu.Tapi dia tetap terjadwal makan mie. Seminggu 2x, setiap mau makan disitulah Wina mengajakku.

Pingin juga, tapi sudah ada janji sama Mas Hanan.

"Nggak deh Win, besok besok aja." Jawabku sambil membereskan beberapa barang ke dalam tas ku.

"Oke deh duluan ya" pamitnya.

"Iya"

Aku berjalan keluar menuju gerbang SMA, terlihat ada tentara gagah yang berdiri di gerobak tukang batagor mengantri bersama siswa siswi, bahkan beberapa dengan jelas memandangi tentara tersebut. Tau siapa tentara itu ? Yups, Mas Hanan, dia mengantri membeli Batagor membuatku tersenyum melihat kelakuanya.

Bagaimana bisa ia mengantri pas cuaca panas panasnya dengan wajah datar itu. Dia terlihat tidak peduli dengan siswi yang memandanginya.

Setelah membawa 2 plastik batagor, Mas Hanan berjalan menuju arahku yang sudah berdiri di dekat mobil nya.

Ia menyodorkan 1 plastik batagor yang tadi dibelinya kepadaku setelah masuk mobil.

"Dik, mau ini kan?" Tanya nya

"Mauu, Mas tumbenan beli batagor sampai rela antri juga haha."

"Kepengen dik, tapi bener batagornya enak ya."

"Emang disitu enak poll."

"Mau makan siang kemana dik?"

"Terserah Mas aja."

"Kenapa perempuan suka gitu kalau ditanya mau kemana."

Mas Hanan melajukan mobilnya menuju warung makanan. Sesampainya disana terlihat ramai, iya sih ini jam makan siang. Ini bukan warung makanan seperti yang dikatakan Mas Hanan. Ini mah restoran nusantara. Disini banyak menu menu makanan nusantara.

"Silahkan, mau pesan apa?"

Setelah kami duduk, seorang pelayan resto datang menghampiri kami.

"Ayam laos sama es teh Mas"

"Saya Soto Ayam, minumnya samakan saja Mas"

Makanan kami datang, tapi saat melihat makanan ku aku rasa ini kurang mantap kalau tidak tambah sambal. Di meja tersedia 2 sambal salah satunya sambal ijo yang akan kuambil. Sebelum tanganku menyentuh mangkok sambal , mangkok itu sudah diambil oleh Mas Hanan.

"Enggak ya dik, jangan pakai sambal. Sambal ijo disini pedes banget."

"Yasudah sedikit aja ya Mas?"

"Tidak, makan saja begitu lebih enak."

Mengingat beberapa hari lalu perutku sempat sakit karena salah makan. Aku menurut saja.

Setelah makan dan membayar. Aku diantar pulang oleh Mas Hanan, ia juga harus kembali ke batalyon.

.....

Sore hari selepas ashar aku dan Ghea sudah berada di salah satu Mall di kota Malang. Niatnya mau beli kado untuk adik bungsu Ghea.

Ghea punya 1 adik laki laki saat ini masih SD kelas 4. Jarak usia yang cukup jauh dengan Ghea.

Setelah mendapat kado kami juga mampir di beberapa gerai makanan dan tak lupa juga ice cream. Tiba tiba saja telepon Ghea berbunyi, panggilan dari Mama nya.

We Meet Again?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang