HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
."Ma, mau" suara kecil milik balita mungil itu terdengar di telinga Alin.Alin menoleh, putranya itu berdiri dengan menunjuk kulkas.Alin paham, anaknya meminta es krim yang ia tau memang ditaruh di kulkas.
"Avan, mau apa nak?"
"Tu mama, di situ." Avan menunjuk kulkas.
Kaivan kini sudah berusia 3 tahun.Semakin pintar dalam berbicara dan selalu ingin mengetahui banyak hal.
"Ec klim." (Es Krim.)
"No No, Avan tadi sore sudah mam es krim sama Mas Raka.Sekarang sudah malam nak, nggak boleh ya." Ucap Alin halus.
"Nda boleh?" Alin mengangguk, ia lantas menggendong Avan dan membuatkan susu di botol dot.Avan yang melihat botol ibunya membawa botol dot kesayanganya pun mulai beraksi senang dan bertepuk tangan dengan riangnya, melupakan bahwa sebelumnya si kecil meminta es krim.
Saat ini Alin, Hanan dan Kaivan berada di kediaman orang tua Alin.Berkumpul bersama keluarga kali ini memang tidak lengkap, karena lagi lagi Ilyas dan istri tidak dapat bergabung.Tetapi si bungsu Andra hadir di sela sela kesibukanya yang berdinas di Bali.
Setelah mendapatkan susunya Kaivan meminta turun dari gendongan ibunya dan berlari dengan riang menuju ruang keluarga, disana Ayahnya dan keluarga yang lain duduk menonton TV dengan banyak toples camilan di meja.
"Jangan lari lari nak." Tegur Hanan saat sang putra sudah dalam dekapanya.
"Avan, mimik Pa."
"Iya mimik, habis ini tidur ya."
"No No, mau main susun susun sama Mas Aka." Kata si kecil, tidak jadi menyedot susunya.
"Mau main lego Om." Raka berucap, membenarkan perkataan Kaivan.
Kaivan mengangguk senang "Ya, yego." (Lego)
"Yego yego, Lego cil!" Sahut Andra dengan fokus melihat tontonan TV dan tanganya masuk dalam toples untuk mengambil makanan yang ada di dalamnya.
"Iya yego tentala, om ndla!" (Iya, lego tentara om ndra) suara Kaivan memekik karena ia tahu Om nya itu mengejeknya.
"Hiii masih cadel, gak bisa bilang R.Gimana mau jadi tentara kalau gitu." Goda Andra kepada keponakan kecilnya itu.Lantas tertawa keras.
"Avan jadi tentala.Tentala.Pa Avan mau jadi tentala nanti." Ucap Kaivan kepada papa nya.
Hanan mengusap kepala anaknya " iya jadi tentara."
"Om ndla nakal pa! Tembak caja huaa" Kaivan menangis.
Sontak perkataan Kaivan membuat orang orang yang mendengarnya tertawa.
"Ngerinya anak tentara, sekalipun nyuruh papanya malah suruh nembak orang.Ampun suhu." Andra berbalik berhadapan dengan Kaivan seraya mengangkat kedua tanganya.
"Menyala Adikku." Ucap Raka tiba tiba.
"Eh, tau dari mana itu?" Tanya Ajeng kepada putranya.
"Hp om Andra gitu." Jawab Raka.
Affan berdecak "Ndra, kalau lihat di tik tok jangan ajak ajak Raka lah."
"Tadi tuh Andra gak tau kalau ada ni bocil ikut lihat juga, tau tau aku dibikin kaget di bilang 'menyala abangkuh' gitu." Ucap Andra pembelaan.
Andra menoleh lagi ke Kaivan yang sudah diam di gendongan Hanan dengan menyedot susunya.Alin datang dan duduk di sebelah Hanan memperhatikan anaknya yang minum susu.
"Habis nangis, diapain ini?"
"Biasa sama Andra Lin kaya gak tau aja." Jawab Affan.
"Hehe siap salah Mbak!" Andra meringis setelah mendapat pelototan dari Alin.
"Enak gak Ndra dinas di Bali?" Tanya Alin.
"Ya sama aja mbak,plus nya deket pantai jadi sumpek ya mampir ke pantai."
"Pasti sering lihatin turis berjemur ya kamu, tuman! Istighfar Ndra!" Ucap Alin.
"Aduh mbak jangan su'udzon lah." Andra melihat ke arah orang tuanya "tuh kan mbak, dipelototin sama Ayah bunda kan." Membuat Alin tertawa.
"Awas aja kamu Le, lihatin yang kayak begitu.Ayah paham di Bali memang banyak yang kaya gitu, tapi kamu tetap harus jaga pandanganmu lho ya!" Nasihat Ayah.
"Siap Ayah!" Jawab tegas Andra.
"Yap ayah!" Ikut si kecil Kaivan.Kemudian Kaivan memberikan botol dot kosongnya ke Mamanya.
"Dih bocilnya nih mbak rese."
****
Malam makin larut semua orang beranjak menuju kamar masing masing untuk beristirahat.Kecuali Hanan, Alin dan Kaivan.Si kecil itu masih asik dengan lego milik Raka dan berceloteh dengan senangnya.Kaivan seperti tidak punya rasa lelah.
"Avan yuk bobok yuk sudah malam." Ajak Alin.
"No mama, kacian yego na sendilian disini."
"Avan gak kasian Mama Papa, ayok bobok papa bacain dongeng nak." Hanan berusaha membujuk Kaivan.Tetap saja Kaivan menggeleng tak mau.
"Mas?" Panggil Alin mendongak untuk melihat wajah suaminya.
Posisinya memang Alin sedang bersandar di dada bidang suaminya.Hanan mengelus kepala Alin dengan lembut seraya ia beri kecupan ringan.
"Dalem dik.Kenapa?"
"Mas, Alin bulan ini sudah telat datang bulan lho."
"Hah?" Hanan terdiam memikirkan perkataan istrinya.
"Adik hamil?" Tanya Hanan ragu.
"Kaya nya sih iya, tapi belum cek ke dokter mas." Alin merogoh sakunya dan mengambil sesuatu.Benda pipih berjumlah 3 yang terdapat dua garis merah.Diberikannya benda itu kepada Hanan.
"Ya Allah Alhamdulillah,Alhamdulillah dik.Mas jadi yakin memang hamil dik." Hanan memeluk erat istrinya yang masih bersandar di dadanya.Tak lupa ciuman sayang Hanan berikan.
"Besok kita ke dokter ya!" Ucapan Hanan diangguki Alin.
"Avan ikut?" Kaivan bertanya menghadap Mama Papanya dengan kepala di miringkan.Lucu.
"Boleh, sini nak!" Kaivan mengangguk menuruti ucapan papa nya.
"Avan mau jadi abang lho punya adik.Senang tidak?" Tanya Hanan.
"Adik? Adik bayi?" Alin dan Hanan mengangguk.
Bibir sikecil terbuka, tertawa "Avan suka jadi Abang! Ana adik bayi na?" Tanya si kecil.
"Di perut mama nak."
Kaivan melihat ke arah perut mamanya, tangan mungilnya mengelus perut mama nya. "Adik bayi ni abang, besok ayo main yego baleng abang ya!"
Hanan dan Alin tertawa, gemas sekali dengan anak mereka.Kaivan ikut tertawa dan memeluk tubuh Mama nya.Kepalanya ia sandarkan ke dada mamanya.
"Masyaa Allah, bahagia selalu kesayangan papa." Hanan mencium pipi Kaivan dan Istrinya.Sangat bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepadanya dan keluarganya.Semoga Allah memberi perlindungan dan senantiasa memberi kebahagian terhadap keluarga kecilnya.
____________________________________________
Lupa ternyata masih ada satu chapter yang belum di publikasikan.
Terakhir, saya ucapkan terima kasih banyak atas dukungan dari kalian dengan memberi vote terhadap cerita ini.
Semangat berpuasa bagi yang menjalankan :)
Sampai jumpa di cerita selanjutnya ya!
👋🏻👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
We Meet Again? [END]
RomanceKisah seorang perempuan yang bernama KAYVA RALIN NARANATYA yang mengagumi sosok laki laki siswa dari sekolah lain bernama HANANTARA NAWASENA.Kekagumanya datang sejak mereka bertemu dalam suatu kegiatan bersama semasa SMA,kekagumannya bertumbuh menja...