36. Bumil & Pakmil

4K 138 0
                                    

~Happy Reading
~
~

Kehamilan Alin sudah berjalan 5 bulan. Perutnya demakin membuncit lucu. Hanan selalu gemas dan mengelus lembut perut istrinya. Tak jarang Hanan selalu mengajak anak dalam kandungan berbicara.

Hari ini jadwal untuk ke rumah sakit, Hanan dan Alin akan berangkat untuk kontrol bulanan. Morning sickness yang biasa di alami Alin ternyata hanya sampai di trimester pertama saja. Diwaktu itu Hanan harus extra sabar menghadapi mood Alin yang seperti roller coaster. Hanan juga harus memutar otak untuk membujuk Alin makan. Alin jarang ngidam saat trimester pertama.

Tapi di trimester ke dua ini malah Hanan yang kedapatan mual muntah di waktu waktu tertentu. Pernah sampai harus izin tidak dinas. Tingkat kemanjaan Hanan naik drastis. Katanya ini hal wajar sang suami mengalami fase kehamilan simpatik jadi bisa merasakan mual juga meskipun di trimester ke dua.

"Dik, ayo berangkat!"

"Iya Mas."

Diperjalanan siang hari ini cukup macet. Jadi Alin yang bosan pun menonton video saja di aplikasi.

Sesampainya di rumah sakit tempat Alin kontrol. Alhamdulillah tak banyak antrian jadi Alin bisa segera masuk ke ruangan dokternya.

"Alhamdulillah dedek sehat ini. Mau lihat jenis kelaminya Pak Bu?"

"Sudah bisa dok?"

"Insyaa Allah."

Alin melakukan USG.

"Aduh dedeknya malu malu ini Pak Bu. Jadi nggak bisa dilihat jenis kelaminya apa."

"Tidak apa apa dok, memang dia mau kasih Mama Papanya kejutan nanti." Ucap Hanan.

Setelah melakukan pemeriksaan Alin dan Hanan duduk di kursi untuk konsultasi dan mendengarkan beberapa penjelasan dokter agar lebih berhati hati. Apalagi ini meskipun kandungan Alin sudah 5 bulan, Alin masih juga disibukkan dengan beberapa kegiatan persit.

"Mas habis ini langsung balik ke kantor?"

"Iya dik ke kantor dulu terus mau ke lapangan ngawasi Baja (Bintara Remaja) "

"Oh gitu ya Mas?"

"Kenapa dik? Mau mampir mampir dulu ya?"

"Pengen beli batagor dekat SMA mas."

"Siap nyonya!"

"Terimakasih ya mas."

"Sama sama sayang."

.....

Malam harinya Hanan dan Alin sedang duduk sambil menonton TV ditemani dengan beberapa camilan kesukaan mereka berdua. Alin menyamankan posisinya yang tengah bersandar di bahu Hanan.

"Dik, biskuit gandum nya masih ada nggak ya?"

"Nggak ada Mas, kan udah aku habisin. Kenapa tanya? Kan mas gak suka."

Hanan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Tiba tiba pengen makan itu dik."

"Mas beli ke minimarket aja ada kok."

"Ayo dik!" Dengan semangat Hanan mengajak Alin untuk membeli biskuit yang diinginkan.

"Nggak deh mas, Alin tunggu dirumah aja."

"Yah... jangan dik.Ayo ikut!"

"Nggak mau ish."

"Ayo sayang..."

"Iya deh iyaa."

Kini mereka berdua sudah berada di salah satu minimarket dekat asrama. Hanan berjalan melihat rak rak makanan sambil menggandeng tangan istrinya.

We Meet Again?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang