35. Suami Siaga

4.4K 139 0
                                    

HAPPY READING~
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam harinya Ayah dan Bunda Alin datang ke rumah dinas Hanan dengan membawa banyak makanan untuk Alin. Bahkan susu hamil berbagai rasa sudah ada juga. Padahal rencananya Hanan akan membelikan susu itu nanti tapi tak jadi karena kedatangan orang tua Alin.

Bunda dan Ayah memeluk Alin dan mengucapkan selamat. Mereka turut berbahagia sekali dengan kehamilan putrinya.

"Sudah berapa umurnya nduk?" Tanya Ayah

"8 minggu Yah." Jawab Alin

"Alin nggak ngerasa apa apa gitu?" Tanya Bunda.

"Enggak bun, baru tadi pas giat pengin muntah sampe lemes banget akhirnya pingsan deh. Pas diperiksa tau deh kalau hamil."

"Alhamdulillah dijaga nduk, hati hati ya.Dijaga asupan makanya juga!"

"Siap Bunda."

Cukup lama Ayah bunda berada di rumah dinas Hanan dan kembali pulang setelah mendapat telepon dari teman Ayahnya Alin.

....

Hanan kini berkutat di dapur setelah makan tadi Hanan akan membuatkan Alin susu hamil.

"Dik ini kamu mau rasa apa?"

"Mau yang Vanilla aja Mas."

"Siap, tunggu di kursi aja ya gak usah ikut kesini."

Hanan meletakkan gelas berisi susu untuk Alin. Dengan senang hati Alin mulai meminum. Baru satu tegukan Alin menaruh gelas itu dan bergegas ke kamar mandi. Alin kembali muntah muntah.

Hanan mengejar Alin dan memijat tengkuk istrinya. Tak tega melihat istrinya seperti ini.

"Sudah dik?" Alin menganggukan kepalanya. Ia kembali lemas.

Hanan memapah Alin masuk ke kamar.

"Mas besok mau yang coklat aja kalau nggak strawberry aja deh. Gak mau yang Vanilla eneg"

"Iya dik. Sekarang istirahat saja ya? Adik mau apa makananya tadi keluar lagi."

Alin menggelengkan kepalanya. "Mau tidur aja mas, sini Alin mau peluk mas."

Hanan memposisikan dirinya, siap merengkuh tubuh istrinya. Mengelus lembut rambut halus istrinya. Alin pun langsung tertidur.

"Selamat tidur istri Mas." Hanan menunduk ke arah perut istrinya. "Nak, jangan rewel dulu ya, Mama kasian tadi muntah nak, nanti kamu gak dapat asupan yang cukup gimana? Baik baik ya nak."

....

Pagi harinya Alin kembali merasa mual langsung saja menuju ke kamar mandi. Pergerakan Alin membuat Hanan ikut terbangun dan menyusul Alin ke kamar mandi. Ia sekarang harus siaga terhadap kondisi sang istri.

Huek...huwek...huwek...

Hanan memijat tengkuk Alin.Raut wajahnya sudah cemas tak karuan tangan satunya merengkuh tubuh Alin yang sudah sangat lemas. Takut ambruk.

Alin kumur kumur dan menatap Hanan. Memeluk pria itu dan menangis, kepalanya ia tenggelamkan di dada bidang Hanan.

"Adik mau apa? Mas bikinin air madu ya?" Tak ada jawaban dari Alin yang masih menangis.

Hanan memapah Alin untuk kembali ke kamar, sebentar lagi waktu sholat subuh.Hanan mengambil minyak kayu putih dan mengoleskannya di perut.

"Dik perutnya sudah enakan?"

"Masih ngrasa mual dikit,nggak separah tadi."

"Mas wudhu dulu ya, sholat dulu dik."

"Iya mas."

We Meet Again?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang