14. Lamaran

5.6K 195 0
                                    

Hari ini nampak ramai dikediaman Alin,banyak orang mempersiapkan makanan maupun hal hal lainya untuk menyambut tamu special di hari special juga bagi Kayva Ralin Naranatya.

Kenapa? Pasalnya hari ini akan dilaksanakan lamaran Alin dan Hanan. Tepatnya sore hari nanti.

Alin sekarang sedang berada di dapur, tentunya dapur kediaman Pak Arif Wiradika ini ramai oleh ibu ibu saudara Alin yang membantu.

Saudara saudara Alin sangat antusias atas acara lamaranya. Karena dari keluarga Ayah dan Ibu nya memang sedikit personil perempuanya.

"Lho Cah ayu kok nang dapur, sana aja nduk di kamar." Kata Budhe Rashi.

"Hehe budhe bosen di kamar." jawab Alin

"Iya gimana, Alin kan suka masak gimana dia gak mau ke dapur." ucap Bunda

"Nduk, temanmu Ghea tuh sudah datang cus ke kamar lagi sana." tambah bunda

Ghea teman Alin memang sering ke rumah Alin. Makanya keluarga Alin sudah kenal dengan Ghea sehingga dengan santainya pun ia mau mau saja disuruh ke kamar Alin.

Sesampainya Alin di kamarnya ,

"Aliennnn!!" Sapa Ghea dengan merentangkan tanganya seperti mau memeluk.

"Ih kamu Ghea kok alien sih?"

"Alien tuh nama panggilan sayang dari aku"

"Ga onok sing apikan maneh ta?" Tanya Alin (Gak ada yang bagusan lagi ya)

"Alien tuh Lucu."

"Astaghfirullah iya deh terserah."

Tiba tiba Ghea diam menatap Alin dengan mata yang berkaca kaca.

"Alinn habis ini kawin."

"Ghea Astaghfirullah belum ih,nanti lamaran, iya 'besok' insyaa Allah nikah.Kamu kapan haha?" jawab Alin sambil memeluk Ghea.

Ghea saat ini tengah menjalin hubungan dengan atlet taekwondo yang juga seorang tentara. Tapi dinasnya tidak di Malang.

"Iya nanti deh." jawab Ghea

"Kok gitu, lagi berantem kamu?"

"Enggak kok, lah kok jadi tanya tanyain aku sih."

"Lin tadi gak liat Mas Ilyas, gak bisa ke Malang kah?" Tanya Ghea yang membuat Alin terdiam.

"Iya, dinas nya nggak bisa ditinggal"

Yang hanya ditanggapi anggukan oleh Ghea.

Sekarang Alin sedang dirias untuk acara nanti sore. Wajahnya terlihat gugup di pantulan kaca. Sehingga sang perias pun tertawa kecil.

"Mbak jangan gugup gugup gitu."

"Hehe siap mbak." jawab Alin dengan acungan jempol.

.....

Beberapa mobil terlihat memenuhi teras kediaman Pak Arif Wiradika. Itu adalah rombongan dari Hanantara Nawasena.

Terlihat Hanan keluar dari mobil menggunakan setelan batik dan celana kain hitam serta potongan cepak dan badan khas tentara membuat terlihat makin gagah. Tak lupa ia juga memegang bucket bunga digenggamanya. Hanan berjalan menuju pintu diapit oleh Ayah bundanya.

"Assalamualaikum." ucap rombongan Hanan.

"Waalaikumussalam, monggo silahkan masuk."

Terlihat tamu sedang bersalam salaman dengan tuan rumah.

Acara Lamaran pun dimulai. Setelah Alin turun ditemani Ghea dan Bunda.Kemudian duduk dengan kepala yang menunduk diantara Ayah Bundanya. Berhadapan dengan keluarga Hanan. Hanan maupun Alin pun sama sama terlihat saling mencuri curi pandang.

We Meet Again?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang