41. Officially Papa & Mama

5.6K 145 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.

"Ini tidak apa apa Pak, istri anda kelelahan setelah mengeluarkan seluruh tenaganya pada proses persalinan.Bapak bisa keluar terlebih dahulu, kami akan membersihkan dan memeriksa keadaan Bu Alin."

Hanan menuruti kata dokter ia keluar dan disambut wajah wajah khawatir dari keluarganya.

"Gimana Le persalinanya?" Tanya Bunda

"Alhamdulillah Bun lancar, bayinya laki laki."

"Alhamdulillah.Sudah menyiapkan namanya Le?"

"Sudah Bun, tapi nunggu Alinnya bangun dulu ya bun."

Seorang perawat keluar dari ruangan persalinan dengan menggendong bayi mungil.

"Permisi untuk Ayahnya bisa diadzani di ruang bayi.Pemeriksaan telah selesai.Bayinya sehat tanpa kurang apapun.Alhamdulillah."

Hanan diikuti dengan Affan mengikuti ke ruangan bayi.Saat ini Ayah Alin masih bertugas, karena pagi tadi sudah ada jadwal operasi untuk pasienya.

Hanan melakukan skin to skin dengan bayinya setelah mengadzani si bayi.Lucu sekali mata kecilnya yang terbuka, kulitnya yang masih merah.Tubuh bayi menggeliat di gendongan sang papa.

"Assalamualaikum Nak, ini Papa."

"Wah ini sih definisi numpang bobok di rahim Mamanya, pas keluar mirip nya sama Papanya." Kata Affan yang masih memperhatikan wajah keponakannya.

Handphone Affan bergetar menampilkan nama adik bungsunya yang menelepon.Ia pamit kepada Hanan untuk mengangkat telepon.

"Assalamualaikum Mas."

"Waalaikumussalam, kok bisa HP an kamu?"

"Mas, mbak Alin sudah melahirkan ya?" Tanyanya tanpa menjawab pertanyaan Affan.

"Iya barusan, laki laki lagi nih ponakanmu."

"Alhamdulillah, mbak gimana Mas?"

"Tadi sih tidur kecapekan habis lahiran."

"Andra habis ini mau pulang deh long week terakhir sebelum praspa nih."

"Siap siap, kami tunggu.Sehat ndra?"

"Alhamdulillah Mas ,sehat.Mas andra tutup ya mau kegiatan lagi ini curi curi sih megang hp hehe."

"Berani ya kamu, yasudah lanjutin kegiatanya.Jangan bandel sama peraturan Ndra!"

"Siap Mas.Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam"

....

Hanan menemani Alin diruangan rawatnya.Di ruangan ini hanya ada mereka berdua.Keluarganya tadi kembali pulang dan nanti akan kesini lagi.Hanan tak henti hentinya tersenyum menatap wajah Alin yang masih tertidur.Perlahan lahan mata lentik Alin bergetar, tandanya Alin akan segera bangun.

"Dik, sudah bangun?" Alin mengangguk lemas.

"Mas haus." Ucap Alin lirih.

Hanan mengambil air mineral disebelahnya dan memasukkan sedotan kedalam botol agar mempermudah Alin untuk minum.

"Terimakasih ya dik, sudah berjuang sekuat itu.Terimakasih banyak ya dik."

"Mas, Alin juga mau ucapin terimakasih dan maaf ya.Mas sabar banget sama Alin apalagi selama masa masa kehamilan Alin."

"Itu bukan apa apa dik dengan kamu yang bertaruh nyawa untuk anak kita."

"Mas bayi kita dimana?"

"Sebentar lagi ada perawat yang ngantar kok dik."

We Meet Again?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang