18. Pengantin Baru

5.9K 186 0
                                    


Hanan dan Alin berjalan beriringan menuju kamar hotel. Acara resepsi telah dilaksanakan kini mereka akan istirahat dikamar hotel yang sudah disiapkan.

Hanan selalu menggenggam tangan istrinya. Hal tersebut membuat iri para orang orang yang berada di sekitar mereka. Maklum pengantin baru.

Tiba di kamar hotel Hanan membukanya sedikit terkejut ternyata kamar hotel yang ini sudah disulap sedemikian rupa dengan banyaknya taburan kelopak bunga mawar dan lain lain.

Tiba tiba saja Alin melepas genggamannya, membuat Hanan agaknya terkejut.

"Adik, pelan pelan." tegur Hanan, takut takut istrinya tersandung rok nya sendiri.

Alin tak menggubris teguran Hanan, ia menuju tempat dimana membuatnya salah fokus sedari masuk kamar hotelnya.

"Mas , lucu." ujar Alin dengan wajah menggemaskan melihatkan keantusiasannya.

Ternyata ada seekor kelinci putih yang ditaruh di kandangnya.
Manis sekali istrinya ini, batin Hanan

"Siapa yang taruh disini ya?" Tanya Alin yang masih berjongkok di depan kandang kelincinya.

Bunda Hana datang dengan wajah sumringahnya.

"Alin suka kelinci?"

"Suka, lucu banget Bunda"

"Bun, siapa yang taruh sini?" Tanya Hanan

"Itu hadiah dari sepupumu Nan, keinget waktu kamu kecil minta kelinci." jawab Bunda Hana.

"Mas Hanan juga suka kelinci Bun?"

"Iya nduk, wes sudah kalian bebersih sama istirahat ya"

Seketika kamar hotel ramai kedatangan para orang tua.

"Jangan lupa buat cucu yang lucu lucu ya."

Pintu kamar ditutup, Alin berdiri di dekat kasur.

"Dik, kenapa berdiri? Saya mandi duluan ya?" Tanya Hanan, bingung melihat istrinya berdiri sambil melihat ke arah kasur yang banyak hiasanya.

Mengenai kelinci putih tadi sementara di bawa Ayahnya Hanan terlebih dahulu, akan diambil saat Hanan dan Alin sudah pindah ke rumah dinas mereka.

"Sayang Mas kalau Alin duduk rusak hiasanya. Mas duluan saja nggak apa, Alin mau beresin ini dulu."

Tiba tiba saja Hanan menyingkirkan beberapa hiasan bunga dari kasur.

"Mas rusak ih"

"Biar bisa dibuat tidur dik"

Setelah mengucapkan itu Hanan menuju kamar mandi. Sedangkan Alin duduk di depan cermin. Beberapa hiasan kepala tadi sudah lepas dibantu perias.

Belum 10 menit Hanan sudah keluar memakai celana hitam selutut tanpa atasan. Hanan menuju tempat istrinya berbenah.

"Mas cepet banget"

"Lupa saya siapa?"

Alin hanya meringis. Hanan yang gemas pun mengecup pipi Alin.

"Ada yang bisa Mas bantu nggak?"

"Nggak kok Mas, Alin mau mandi ya.Mas pakai baju sana biar nggak masuk angin."

Hanan hanya mengangguk saja.Alin pun masuk ke kamar mandi. Namanya perempuan kalau sudah masuk kamar mandi tentu saja akan lama membuat Hanan cemas apakah Alin ini tidur di bath up atau bagaimana.

Saat Hanan akan mengetuk pintu, pintu kamar mandi pun di buka. Membuat Alin kaget karena Hanan sudah berada tepat di depanya.

"Mas kenapa mau ke kamar mandi lagi?Belum pakai baju lagi."

We Meet Again?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang