Sesampainya di rumah mas hanan yang besar ini. Dia membuka pintu mobil dengan payung dan berlari kecil ke arahku. Ia membuka pintu mobil bagianku dan mengajakku sepayung berdua.
Tempat dimana mobil terparkir dan pintu utama agak jauh. Mas Hanan, background keluargamu seperti apa. Jadi segan pengen pulang ke Malang aja.
Rumah keluarga mas Hanan ini cukup mewah, pantas karena keluarganya juga berpangkat dan ternama.
"Lin, kenapa malah ngelamun? Ayo masuk, maaf ya ini payungnya cuman 1."
"Hah?"
"Udah ayo Lin." ajaknya sambil menarik lembut tanganku. Ia merapatkan tubuhku agar aku tak kehujanan.
Tapi kulihat malah sisi kiri tubuhnya yang kehujanan. Payung ini pasti kecil untuk dipakai berdua. Apalagi tubuh Mas Hanan ini kekar gagah, dan tegap.
"Mas Hanan kehujanan tapi." ucapku sungkan.
"Nggakpapa."
Saat masuk ke rumah setelah mengucap sala,terdapat sambutan hangat dari Bundanya mas Hanan, tante Hana.
"Oh ini toh Le calon mantu Bunda." ucap tante Hana dengan senyum sumringahnya. Bahkan tak canggung memelukku yang notabenya belum pernah ketemu sama sekali.
Ada laki laki berseragam polisi yang menenteng jas putih khas profesi dokter yang juga sepertinya habis kena hujan.
"Pantesan ya bund, si bungsu nolak sebelah." ucapnya sambil terkekeh ringan
Ternyata itu adalah abang nya mas Hanan,memang seorang dokter juga. Dokpol lebih tepatnya.
"Sudah ayo masuk masuk,pasti dingin habis kehujanan. Abang, adek, Nduk Alin ayo masuk." ajak Tante Hana.
Kaget, bahkan Tante Hana mengetahui nama ku? Apakah Mas Hanan yang sudah bercerita terlebih dahulu tentang aku?
Ku tarik kecil baju Mas Hanan, ia pun menoleh.
"Kenapa?"
"Mas kok ibunya Mas tau aku?" Tanyaku penasaran.
"Ya gitu deh..."
Jawaban Mas Hanan sungguh membuatku ingin penjelasan lebih. Tapi suara Tante Hana membuatku mengalihkan pandang dan diam. Kami digiring ke ruang makan. Tapi Mas Hanan dan abangnya pergi ke kamar dulu karena mau berganti baju.
"Nduk cah ayu, mau makan apa nduk?" suara lembut Tante Hana membuatku menatap beliau.
"Oh, apa saja yang ada tante. Ini lauknya juga banyak" jawabku sungkan.
"Panggil Bunda nggak apa apa nduk."
"Pengen banget dipanggil Bunda sama anak perempuan,tau sendiri kan nduk tante Hana ini ada 2 anak laki semua.Mana kaku datar begitu." Lanjutnya."Memang apa tidak apa apa tante?"
"Nggak apa apa nduk, tante malah seneng sekali."
"Siap,Bunda." panggilku yang membuat beliau memelukku lagi.
"Pasti bingung ya Bunda tau tentang kamu. Hanan sendiri yang cerita, dia juga nunjukin fotonya ke kami semua."
"Kami semua?" Tanyaku
"Ayah, Abang sama bunda."
"Kenapa?" Tanyaku reflek
"Kan mau jadi calon mantu nduk."
"Hah?"
"Bunda bercanda kok." suara Mas Hanan tiba tiba menginterupsi percakapan kami.
Sontak saja ekspresi Tante Hana ini kesal dengan ucapan anaknya. Bahkan abangnya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Meet Again? [END]
RomanceKisah seorang perempuan yang bernama KAYVA RALIN NARANATYA yang mengagumi sosok laki laki siswa dari sekolah lain bernama HANANTARA NAWASENA.Kekagumanya datang sejak mereka bertemu dalam suatu kegiatan bersama semasa SMA,kekagumannya bertumbuh menja...