38. Protektif

3.6K 133 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.

Setelah kepulangan Alin dari rumah sakit, kini Hanan menjadi lebih protektif lagi kepada Alin.Segala kebutuhan Hanan yang mempersiapkan seperti menyiapkan obat dan vitamin serta tak lupa Hanan membuatkan susu hamil untuk Alin.

Alin sendiri harus bedrest selama seminggu.Hanan mengizinkan Alin dari segala giat Persit selama seminggu ini.Bahkan Bu Jaka juga sudah menyetujui liburnya Alin, turut prihatin juga dengan keadaan Alin yang sedang hamil.

Awalnya Alin menolak usulan Hanan yang mengatakan ia akan izin dari giat selama seminggu.Karena Alin merasa sungkan kepada Bu Jaka serta senior maupun junior yang lainya.

"Mas jangan seminggu deh izin nya."

"Enggak!"

"Mas 3 hari lagi ada giat diluar lho."

"Mas sudah izinkan dik.Kamu istirahat saja."

"Mas tapi..."

"Kenapa lagi? Adik sungkan kan sama yang lain?"

"Iya Mas."

"Mereka bakal ngerti kok dik.Jangan dibuat pikiran ya.Bu Jaka sudah mengizinkan kok, beliau paham akan keadaan adik sekarang."

"Maaf ya Mas.Alin cuman takut kalau ini akan berefek ke Mas Hanan sendiri.Tau tau Mas kena teguran gimana?"

"Enggak bakal dik."

"Beneran?"

"Iya dik." Hanan melihat jam di pergelangan tangannya.

"Dik sudah waktunya minum susu, mas buatkan ya." Hanan beranjak dari kamar menuju dapur.

Hanan membuatkan susu rasa strawberry karena Alin lebih suka yang ini daripada yang lain.Hanan juga menyajikan beberapa keping biskuit kesukaan Alin di piring kecil.

Tanpa Hanan sadari kalau Alin mengikuti Hanan ke dapur.Alin berdiri di dekat dapur dan memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh Hanan.

Hanan yang sudah selesai lantas berbalik dan rupanya sedikit terkejut atas kehadiran Alin.

"Dik, kenapa keluar?" Hanan meletakkan nampan berisi susu dan biskuit di meja makan.

"Bosen mas."

"Enggak, ayo ke kamar saja.Kamu harus istirahat dik gakboleh kecapekan.Ingat kata dokter kan dik?"

"Mas, Alin cuman ke dapur kok gak bakal kecapekan."

Tiba tiba Hanan menunduk meletakkan telinganya menempel di perut Alin.

"Apa nak? kamu mau rebahan aja? Yasudah Papa ajak Mama ke kamar ya nak."

Rupanya Hanan memiliki cara tersendiri untuk membujuk Alin.Membuat Alin tertawa karena tindakan yang dilakukan Hanan barusan.

"Mas ngapain sih gemesh deh."

"Apanya yang gemes? Adik gak denger tadi dedek mau apa, dia mau rebahan dikamar.Ayo dik." Hanan merangkul pundak istrinya menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanannya untuk membawa nampan berisi makanan dan susu milik Alin.

Setelah dikamar, Hanan membantu memposisikan Alin dengan nyaman di kasur.Ia menata beberapa bantal di belakang punggung Alin.Hanan juga membantu Alin untuk memegang gelas saat Alin minum susu.Sepiring biskuit tadi turut dimakan oleh keduanya.

"Mas?"

"Iya dik?"

"Pengen sesuatu."

"Adik mau apa?"

"Pengen lalapan ayam Mas tapi pingin dibelikan sama anggota Mas."

"Biar Mas saja gimana dik?" Alin menggeleng.

We Meet Again?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang