HAPPY READING~
.
.
.
.
.Kabar kematian Vania memang sudah banyak diketahui katanya petugas yang menjaga Vania bunuh diri, bahkan Alin yang tidak bertemu di dunia nyata malah bisa bertemu Vania di alam bawah sadarnya yang sempat membuat Alin menangis dan berakhir sesak nafas.
Pagi ini sebelum dinas Hanan masih menyempatkan untuk menemani Alin yang masih tertidur menggunakan masker oksigen. Hanan mengelus kepala Alin dengan lembut. Ia melihat jam di lengannya. Sudah waktunya berangkat.
"Sayang Mas pamit berangkat dinas ya, cepat sembuh." Terakhir Hanan mencium telapak tangan Alin yang terbebas dari infus.
Hari ini tidak ada yang menjaga Alin di rumah sakit. Ayah Arif yang jadwalnya padat, Bunda Viantika yang tidak enak badan, Hanan juga harus dinas. Tapi untung saja ada Ilyas kakak ke dua Alon yang datang tapi agak siangan.
Pukul 11 siang Ilyas datang sendirian ke rumah sakit, sedangkan istrinya tidak ikut ke Malang. Saat Ilyas masuk Alin seperti baru bangun tidur, ruanganya sepi. Ilyas melangkahkan kakinya untuk mendekat ke adiknya.
"Adek butuh apa hm?" Tanya Ilyas.
"H-haus Mas."
Ilyas membuka sebotol air mineral dan memasukkan sedotan agar memudahkan adiknya minum.
"Makasih Mas."
"Sama sama dek, gimana udah enakan?nafasnya masih sesek nggak?"
Tanya Ilyas beruntun, ia sudah diberi kabar oleh Hanan mengenai keadaan adiknya. Makanya ia khawatir dan untung saja mendapat cuti sehari. Meskipun hanya sehari Ilyas sangat bersyukur, sebagai seorang Abdinegara bisa mendapatkan cuti untuk bertemu keluarga adalah seperti mendapat hadiah yang sangat membahagiakan. Syukur juga bisa menemani adiknya disaat semua orang tidak bisa.
"Sedikit. Mas libur ya Mas kesini sama Mbak Alesha?"
"Nggak dik, Alesha ndak ikut.Mas dapat libur sehari. Nanti malem mas balik ke surabaya." Jawab Ilyas.
Ilyas tau jawaban tadi membuat Alin bersedih. Mereka jarang bertemu.
"Jangan sedih dong! Kapan kapan mas cuti lagi nanti kita liburan bareng ya!" Alin menganggukan kepalanya pelan membuat Ilyas tersenyum.
"Alin kangen banget sama Mas Ilyas.Andra juga. Mas sibuk banget."
"Maaf ya dek. Beginilah resiko punya Mas tentara. Dek udah makan belum?"
"Sudah tadi pagi sama suster."
"Makan apa?"
"Bubur tapi nggak dikasih bumbu." Ucap Alin kesal. Membuat Ilyas tertawa pelan.
"Ya kan kamu lagi sakit dek."
"Mas?"
"Hm?"
"Ini masker oksigenya boleh dilepas nggak? Risih mas mending pake yang selang aja."
"Masih sesak nggak?"
"Nggak se-sesak itu kok."
"Bener?"
Ilyas mendongak melihat monitor, disana ada jumlah saturasi oksigen adiknya masih 95%. Sebagai anak dokter Ilyas sedikitnya tau tentang hal medis.
Ilyas memanggil perawat untuk mengganti masker oksigen menjadi nassal canula saja. Kata perawat juga tidak ada masalah.
"Terimakasih sus." Suster itu pun pergi setelah melaksanakan tugasnya.
"Lega dek?"
"He'em"
KAMU SEDANG MEMBACA
We Meet Again? [END]
RomanceKisah seorang perempuan yang bernama KAYVA RALIN NARANATYA yang mengagumi sosok laki laki siswa dari sekolah lain bernama HANANTARA NAWASENA.Kekagumanya datang sejak mereka bertemu dalam suatu kegiatan bersama semasa SMA,kekagumannya bertumbuh menja...