Happy Reading ✨
Kini gus gibran dan nayla sedang ada di dalam mobil, mereka akan pulang ke ponpes. Sekarang, gus gibran sedang menyetir mobil sambil menggenggam tangan nayla, dengan tangan kanan yang menyetir dan tangan kiri menggenggam tangan nayla.
Nayla ingin melepas genggaman tangan mereka namun tidak bisa, karna gus gibran tidak mau melepaskan tangannya.
"Gus, tangannya lepas dulu" ucap nayla
Gus gibran menatap nayla sekilas lalu kembali melihat kedepan "kenapa? Kamu ga suka" tanya gus gibran datar
"B-bukan gitu gus, tangan nayla pegal, cuman itu kok" jawab nayla.
Gus gibran melepas genggaman mereka, nayla menarik tangannya. Nayla melihat kearah gus gibran yang memasang wajah datar "gus gibran marah yaa?" Tanya nayla
"Udah tau marah pake nanya lagi" batin gus gibran
Hening, gus gibran tidak menjawab pertanyaan nayla. "Maaf" satu kata yang keluar dari mulut nayla. Nayla menunduk
Gus gibran tidak merespon apapun, ia hanya fokus menyetir. Tak lama setelah itu mereka sampai di ponpes.
Gus gibran menghentikan mobilnya di depan ndalem. Ia melihat kearah nayla yang masih setia menunduk. Gus gibran merasa bersalah apa dia sudah keterlaluan.
Gus gibran melepas sabuk pengamannya dan sabuk pengaman milik nayla. Tanpa aba aba ia langsung memeluk nayla.
"Maaf, saya tidak bermaksud membuat kamu sedih" ucap gus gibran meminta maaf.
Nayla tersenyum, ia membalas pelukan gus gibran "maaf juga karna nayla udah buat gus gibran marah"
Gus gibran menggeleng "saya yang salah, entah kenapa sikap saya menjadi kekanak kanakkan"
Nayla melepas pelukan mereka "engga gus, nayla yang salah" ucap nayla
"Saya yang salah" ucap gus gibran tak mau kalah
"Nayla gus"
"Saya"
"Nayla"
"Saya"
"Ih nayla gus"
"Ih saya nayla" ucap gus gibran mengikuti nada bicara nayla.
Mereka berdua diam. Tak lama setelah itu mereka tertawa bersama, sungguh sikap mereka tadi seperti anak kecil. Mereka menghentikan tawa mereka.
"Pokoknya nayla yang salah" ucap nayla
Gus gibran menghela nafas, kalau tidak ada yang mau mengalah bisa panjang urusannya "gini aja, biar adil siapa yang salah, kita bagi aja biar seimbang" ucap gus gibran
Nayla menggernyit "gimana caranya gus?" Tanya nayla
"Kita ambil 100%. saya 50% dan kamu 50% jadi semuanya seimbang diantara kita, ga ada yang lebih dan kurang. Gimana deal?" Tanya gus gibran, sambil mengulurkan tangannya.
Nayla berfikir sejenak "oke deh, deal" ucap nayla setuju, lalu menerima tangan gus gibran.
"DEAL" final mereka berdua.
"Lebih baik kita masuk ke ndalem, ini sudah jam 10 malam" ucap gus gibran, nayla mengangguk.
Mereka berdua pun keluar mobil dan masuk ke ndalem, lewat pintu samping. Biasanya jika gus gibran atau kiyai zahid pulang malam mereka akan lewat pintu samping yang sengaja tidak dikunci...
•••
Gus gibran dan nayla menaiki tangga mereka akan tidur dikamar masing masing. Mereka yakin semua orang sudah tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Destiny For Me
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis dan seorang Gus yang tidak sengaja bertabrakan sampai sang gus tidak sengaja mencium pipi sang gadis. Gus yang tidak sengaja melakukannya, ingin bertanggung jawab dengan cara...