Happy Reading✨
17:09
Kini kiyai zahid dan umma harum akan pulang ke ponpes, mereka pulang tanpa gus gibran dan nayla, karna nayla akan mengurus surat perpindahannya terlebih dahulu, mereka juga akan tinggal disini selama 3 hari.
"Baiklah, pak kami pamit pulang terimakasih atas hidangannya" ucap kiyai zahid kepada paman natan
"Abah yakin mau pulang sekarang, engga nanti aja setelah isya, ini kan mau masuk waktu maghrib bah" ucap gus gibran
"Pengennya sih gitu tapi di ponpes engga ada yang jaga, lagian adik kamu juga sendirian disana" ucap umma harum
"Hm yaudah" jawab gus gibran, kalian pasti bertanya dimana nayla?, nayla sedang didalam bersama nek inah, katanya nanti nyusul.
"Terimakasih kiyai atas pinjamannya saya janji akan mengembalikannya" ucap paman natan
"Iya pak, yang terpenting bapak fokus dulu kepada usaha yang bapak kelola, soal mengembalikan itu bisa kapan saja" jawab kiyai zahid
Tak lama setelah itu nayla datang membawa paper bag "assalamualaikum" salam nayla
"Waalaikumussalam" jawab mereka
"Maaf nayla lama, ini buat umma dan kiyai" ucap nayla sambil menyodorkan paper bag itu kepada umma harum
Umma harum menerima paper bag itu "apa ini sayang?" Tanya umma harum
"Itu makanan buat kalian, nayla liat kalian belum makan karna masalah ini, jadi bawa makanan aja, siapa tau kalian laper dijalan" ucap nayla
Umma harum tersenyum "makasih sayang jadi ngerepotin" ucapnya
"Sama sama umma, ga ngerepotin kok justru nayla seneng" ucap nayla tersenyum manis
Sedangkan gus gibran memalingkan wajahnya setelah melihat senyum manis nayla "senyuman nya manis, hatinya baik, dan dia sangat perhatian dengan keluargaku" batin gus gibran, tersenyum tipis.
"Baunya enak, kalo boleh tau siapa yang masak?" Tanya umma harum
"Emm anu itu–" ucapan nayla terpotong
"Nayla sendiri yang memasak itu, khusus untuk kalian" potong nek inah yang baru keluar rumah.
"Masyaallah, nayla bisa masak?" Tanya umma harum
Nayla mengangguk "tapi kalo masakannya ga enak, maaf ya umma" ucap nayla
"Ga mungkin, orang baunya aja enak begini, pasti rasanya enak" ucap umma harum
"Yasudah, kami pamit dulu takut kemalaman" ucap kiyai zahid
Gus gibran dan nayla menyalami tangan kiyai zahid dan umma harum secara bergantian, umma harum mencium tangan nek inah sedang kiyai zahid menangkupkan tangannya di depan dada, begitu juga dengan paman natan umma harum menangkupkan tangannya.
"Kami pamit, assalamualaikum" ucap mereka memasuki mobil
"Waalaikumussalam, hati hati dijalan"
Tit
Klakson mobil kiyai zahid, lalu pergi dari sana. Setelah itu nek inah dan paman natan masuk kedalam rumah, kini tinggal nayla dan gus gibran yang berada di sana.
"Lebih baik gus gibran mandi, sebentar lagi masuk adzan maghrib, kamar gus gibran juga sudah saya siapkan tadi" ucap nayla memecahkan keheningan, gus gibran mengangguk lalu pergi dari sana tanpa satu kata pun
"Huft sabar nayla" ucap nayla sambil mengelus dadanya, lalu pergi dari sana...
•••
Setelah masuk rumah nayla menutup pintu dan berjalan menuju dapur, nayla akan menyiapkan bahan bahan untuk memasak nanti malam.
Dan dirumah nayla termasuk rumah sederhana yang hanya ada 1 kamar mandi dan itu pun dekat dengan dapur. Rumah ini memiliki 5 kamar, ruang tamu, ruang tv. 4 kamar ditempatkan oleh paman natan, nek inah, nayla, dan gus gibran satu kamar lagi kosong. Kamar nayla bersebelahan dengan gus gibran.
Cklek
Pintu kamar mandi terbuka menampakkan gus gibran yang sudah rapi dengan baju kokoh dan sarung milik paman natan, karna ia tidak membawa baju ganti.
Gus gibran menghampiri nayla yang sedang sibuk menyiapkan bahan² sampai tidak sadar gus gibran sudah berada dibelakangnya.
"Nayla" panggil gus gibran
"Astaghfirullah" kaget nayla
Nayla berbalik badan dan menatap gus gibran yang juga menatapnya datar "gus gibran bisa ga sih kalau dateng itu salam dulu, baru panggil namanya" ucap nayla
Hening, gus gibran tidak merespon apapun "astaghfirullah ya allah tolong sabarkan lah diri hamba menghadapi gus kutub utara ini ya allah" batin nayla
"Kenapa gus manggil saya?" Tanya nayla
"Antarkan saya ke kamar saya" jawab gus gibran
Nayla mengangguk, dan berjalan lebih dahulu diikuti gus gibran dibelakangnya, sampailah di pintu berwarna coklat. Kamar yang akan ditempati gus gibran.
"Ini kamarnya, kuncinya udah ada didalam" ucap nayla
Gus gibran mengangguk langsung masuk kekamar dan menutup pintunya, tanpa mengucapkan terima kasih kepada nayla.
Nayla tercengang gus satu ini dingin sekali "astaghfirullah sabar nay, dasar gus kutub ga tau terima kasih" ucap nayla lalu pergi dari sana menuju ke kamarnya yang berada disamping kamar gus gibran.
•••
Halo semuanya aku update lagi nih
Untuk bab ini pendek dulu ya soalnya lagi sibuk
Jangan lupa vote dan komen❤
Follow juga ya❤
In Syaa Allah di bab selanjutnya aku panjangin babnya
Di tunggu yaw
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Destiny For Me
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis dan seorang Gus yang tidak sengaja bertabrakan sampai sang gus tidak sengaja mencium pipi sang gadis. Gus yang tidak sengaja melakukannya, ingin bertanggung jawab dengan cara...