"jangan khawatir, meskipun kita jauh tapi hati saya ada di kamu. Hati kita terikat, terikat janji suci pernikahan dan terikat cinta kita. Percayalah saya akan kembali kepada mu nayla tul jannah"Muhammad gibran al fatih
Happy Reading✨
5 oktober
Sore berganti malam dan malam berganti pagi. Hari ini adalah hari keberangkatan gus gibran ke cairo mesir, gus gibran akan pergi nanti siang tepatnya pukul 13:40 gus gibran akan take off.
07:00
Kini semua keluarga ndalem sedang sarapan bersama. Setelah selesai sarapan para perempuan membereskan dapur sedangkan para laki laki akan ke ruang tamu untuk berbincang.
Setelah selesai membereskan dapur para perempuan pun ikut bergabung dengan kiyai zahid, paman husen dan gus gibran di ruang tamu.
Gus gibran melihat nayla "nayla boleh ikut saya sebentar? Ada suatu hal yang ingin saya sampaikan" ucap gus gibran, nayla mengangguk.
"Halah alasan, bilang aja bang gibran pengen deket deket sama kak nayla" ucap jelita
"Iya, perasaan dari kemarin malam ngomongnya pengen bicara hal penting mulu" ucap alizah ikut menimbrung.
"Pembicaraan kemarin belum selesai" jawab gus gibran.
"Masa dari jam 9 sampai jam 10 pembicaraan kalian belum selesai aja. Kalau belum selesai kalian ngapain aja didalam kamar" tanya jelita
Alizah mengangguk "bener itu, kalian ngapain aja dikamar"
Gus gibran terkejut "kalian tau" gus gibran bertanya balik.
"TAU LAH" jawab alizah dan jelita bersamaan.
"Bentar bentar, bukannya kalian tadi malam sudah tidur ya. Pas nayla masuk kamar, nayla liat kalian udah pada tidur" ucap nayla. Awalnya ketika nayla kembali ke kamar ia ingin menceritakan semuanya kepada mereka berdua. Namun ketika nayla masuk ke kamar ia melihat mereka berdua sudah tertidur, jadi nayla tidak menceritakan kejadian tadi malam kepada mereka berdua. Alizah dan jelita pun tidak tau tentang nayla yang diberi handphone dan uang oleh gus gibran.
Mereka memang tidur bertiga dalam satu kasur, awalnya alizah ingin tinggal diasrama namun dilarang oleh jelita. Karna jelita ingin tidur bersama alizah dan nayla. Akhirnya mereka pun tidur bertiga dalam satu kasur. Apakah muat? Muat, dengan badan mereka yang kecil.
"Hehe kita berdua pura pura tidur" jawab jelita
Sedangkan para orang tua yang tidak tau apa apa hanya memahami pembicaraan mereka, sampai akhir kiyai zahid berbicara "apa bener itu gibran? Kamu membawa nayla ke kamarmu" tanya kiyai zahid.
Gus gibran mengangguk "iya abah" jawab gus gibran.
"Kamu apain nayla?" Tanyanya lagi
"Gibran gak apa apain nayla bah, gibran cuman memberikan nafkah lahir untuk nayla sebelum gibran pergi ke mesir" jawab gus gibran
"Kamu beneran ngasih nafkah lahir untuk nayla, ga ngasih nafkah batin juga kan?" Tanya paman husen ikut menimbrung.
Tante lina yang mendengar suaminya berbicara seperti itu pun memukul lengannya "kalo ngomong dijaga disini masih ada anak anak, mereka gak tau tentang itu" ucap tante lina. Tidak tau saja tante lina ini, kalau mereka sudah tau tentang hal itu. Terutama alizah dan jelita yang sudah tau cara caranya, sedangkan nayla hanya tau apa arti nafkah batin namun tidak tau caranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Destiny For Me
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis dan seorang Gus yang tidak sengaja bertabrakan sampai sang gus tidak sengaja mencium pipi sang gadis. Gus yang tidak sengaja melakukannya, ingin bertanggung jawab dengan cara...