76

5.2K 379 25
                                    

Happy Reading✨





Ustadz rizal menghela nafas setelah menceritakan semuanya "begitu ceritanya kiyai, saat saya sadar saya sudah berada di tempat yang gelap dengan kedua tangan yang dirantai" ucap ustadz rizal

Semua orang terkejut saat mendengar cerita dari ustadz rizal tadi, tapi mereka semua juga bernafas lega karna masalah ini akan berakhir.

Mawar menutup kedua telinga nya sambil berteriak "ITU SEMUA GAK BENER"

Dewi memutar bola matanya malas "aduh, mawar mawar udah jelas jelas ada saksinya masih mau ngelak juga"

"ITU SEMUA BOHONG KIYAI, MEREKA SEMUA BERSEKONGKOL UNTUK MENYINGKIRKAN SAYA" ucap mawar

"Saya berani bersumpah bahwa yang saya ceritakan tadi adalah kebenarannya, saya tidak akan berani berbohong apalagi ini tentang kehidupan seseorang" ucap ustadz rizal meyakinkan

Alizah yang sedari tadi diam saja pun ikut membuka suara "selain ustadz rizal, lizah dan dewi juga salah satu saksinya" ucap alizah

"Dengan ini lizah meminta izin kepada semua orang yang berada di sini ingin menceritakannya" izin alizah

Semua orang mengangguk setuju "silahkan ning" jawab salah satu ustadz

Alizah mengangguk "kemarin malam setelah selesai dari ndalem untuk membicarakan masalah bang gibran, kak nayla berbicara dengan kami berdua untuk membuat rencana tentang membongkar semua ini.."

Flashback on...

"Alizah, dewi" panggil nayla

Alizah dan dewi yang dipanggil pun melihat kearah nayla "kenapa kak?" Tanya alizah

"Hmm kakak mau bicara dengan kalian berdua boleh?" Tanya nayla

Alizah dan dewi mengangguk secara bersamaan "boleh dong nay, kaya sama siapa aja" jawab dewi

Nayla tersenyum "yaudah kita bicara di luar aja biar ga ada yang denger pembicaraan kita nanti" ucap nayla

Mereka berdua mengangguk kembali.

Saat ingin melangkahkan kakinya keluar dari ndalem, tiba tiba sebuah suara menghentikan langkah mereka.

"Mau kemana kalian bertiga?" Tanya gus gibran yang melihat mereka ingin pergi

Mereka bertiga berbalik badan lalu melihat kearah gus gibran.

Nayla yang melihat gus gibran sedang melihatnya dengan tatapan dingin pun menyenggir kuda "eh, mas gibran"

"Malam malam begini mau kemana?" Tanya gus gibran lagi

Mata nayla bergerak gelisah "aduh gimana ini, harus jawab apa ya? Kalo jujur pasti gak akan di izinin" batin nayla

"Nayla tul jannah jawab pertanyaan saya" ucap gus gibran dengan nada dingin

Nayla menunduk "n-nayla mau izin pergi sebentar m-mas" jawab nayla gugup

The Best Destiny For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang