49

22.6K 1K 51
                                    

Happy Reading✨






Keesokan harinya..

Setelah melaksanakan sholat sunah tahajud dan sholat subuh. Kini seluruh keluarga sedang sarapan pagi bersama. Dimeja makan tidak ada yang membuka pembicaraan, mereka semua fokus dengan makanan masing masing. Setelah selesai mereka semua berkumpul di ruang tamu.

Di ruang tamu ada keluarga nayla dan umma harum saja, sedangkan keluarga kiyai zahid sudah pulang setelah sholat subuh tadi. Mereka saling mengobrol, berbincang bincang ringan.

Setelah lama berbicang bincang paman natan menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat kepada kiyai zahid "ini uang yang dulu saya pinjam dari kiyai, maaf baru mengembalikannya sekarang dan terima kasih karna telah membantu saya dan keluarga saya" ucap paman natan

Kiyai zahid tersenyum "tidak papa pak. Bapak jangan berterima kasih, sudah menjadi kewajiban kita sesama muslim untuk saling menolong satu sama lain" jawab kiyai zahid.

Paman natan tersenyum lalu berdiri dari duduknya "baiklah kiyai, pak husen saya dan ibu saya pamit pulang" pamit paman natan

Nayla yang mendengar paman dan neneknya ingin pulang pun sedih "yah, kenapa paman sama nenek gak nginep 1 hari lagi di sini?" Ucap nayla

Paman natan melihat kearah nayla lalu tersenyum "paman ga bisa sayang, paman ada pekerjaan" jawab paman natan

Nayla yang mendengar itu pun menjadi cemberut. Paman natan yang melihat nayla cemberut pun berkata "jangan cemberut, nanti pas kamu wisuda hafidzah paman dan nenek bakal kesini lagi" ucap paman natan

Nayla mengangguk "yaudah deh, tapi janji nanti bakal kesini"

Paman natan mengangguk "sekali lagi saya pamit pulang dulu kiyai dan pak husen" ucap paman natan

Kiyai zahid dan paman husen mengangguk, kiyai zahid berdiri dari duduknya "baik pak, mari saya antar" ucap kiyai zahid ingin mengantar namun ditolak paman natan.

"Tidak usah repot repot kiyai, saya bisa sendiri" tolak paman natan secara halus.

Kiyai zahid menggeleng "sudah menjadi kewajiban saya untuk mengantar tamu sampai di depan pintu" ucap kiyai zahid

"Tidak perlu kiyai, saya juga ingin langsung pergi" ucap paman natan

Kiyai zahid menghela nafas "baiklah kalau itu kemauan pak natan, hati hati dijalan pak" ucap kiyai zahid

Paman natan mengangguk lalu membantu nek inah berdiri "kalau begitu saya pamit dulu, assalamualaikum" salam paman natan pergi dari sana sambil membantu nek inah berjalan.

"Waalaikumussalam warahmatullah" jawab mereka semua

Sedangkan nayla yang melihat paman dan neneknya pergi pun ikut pergi menyusul mereka berdua. Gus gibran yang melihat nayla pergi pun berdiri, ia ingin menyusul nayla.

Paman husen yang melihat itu pun berkata "mau kemana bran?" Tanyanya

Gus gibran melihat kearah paman husen "mau nyusul nayla" jawab gus gibran

"Deket deket aja terus kaya sandal, kemana mana aja harus bareng" ucap paman husen

"Suka suka gibran lah, orang nayla istri gibran" jawab gus gibran lalu pergi dari sana menyusul nayla.

The Best Destiny For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang