52

19.5K 1K 71
                                    

Happy Reading✨

Setelah membaringkan tubuh nayla dikasur, gus gibran berdiri mengambil hp disakunya berniat untuk menelfon dokter.

Umma harum yang melihat gerak gerik gus gibran pun bertanya "kamu mau ngapain gibran?" Tanya umma harum

Gus gibran melihat kearah umma harum "gibran pengen telfon dokter umma" jawab gus gibran

Umma harum menggeleng tidak setuju "jangan telfon dokter gibran" ucap umma harum

Gus gibran yang mendengar ucapan umma harum pun binggung "kenapa gibran ga boleh telfon dokter umma?" Tanya gus gibran

"Kamu ga liat situasinya, sekarang kita ini sedang berduka lebih baik kita tidak usah memanggil dokter. Kita menyadarkan nayla saja, umma yakin nayla hanya syok saja" ucap umma harum

"Umma liat kan tadi nayla sempet histeris, kalo nayla kenapa kenapa gimana umma?" Ucap gus gibran khawatir

Umma harum menghampiri gus gibran lalu mengelus pipinya "umma tau kamu khawatir dengan istri kamu nayla, tapi lebih baik kita fokus ke pemakaman dulu setelah itu kita akan memanggil dokter untuk memeriksa keadaan nayla. Tapi sementara itu kita rawat nayla saja" ucap umma harum

Gus gibran berpikir "bener yang dikatakan umma, lebih baik saya fokus ke pemakaman paman dan nenek terlebih dahulu, baru setelah itu saya akan memanggil dokter untuk mengecek keadaan nayla" batin gus gibran

Gus gibran pun mengangguk setuju "iya umma" ucap gus gibran.

Tak lama setelah itu pintu kamar nayla diketuk oleh seseorang..

Tok tok tok..

Mereka semua melihat kearah pintu yang diketuk.

Mereka melihat seorang wanita yang mungkin berusia 40 tahun sedang berdiri di depan pintu kamar.

Wanita itu tersenyum "apakah boleh saya masuk?" Tanya wanita itu.

Dewi yang mengenal wanita itu pun tersenyum "boleh bu silahkan masuk" ucap dewi.

Wanita itu mengangguk lalu masuk ke dalam kamar nayla "Assalamualaikum" salamnya

"Waalaikumussalam warahmatullah" jawab semua orang yang berada di sana, kecuali nayla yang sedang pingsan.

Wanita itu melihat kearah nayla yang berada di kasur, lalu melihat kearah gus gibran.

"Apakah boleh saya memeriksa keadaan nayla?" Tanya wanita tersebut.

Gus gibran melihat kearah umma harum yang juga melihat kearahnya.

Wanita itu yang tau gus gibran tidak yakin kepadanya pun tersenyum lalu berkata "jangan khawatir nak, saya memang bukan seorang dokter tapi saya adalah seorang bidan di sini. Saya hanya memeriksa keadaan nayla, itu juga jika diizinkan" ucap wanita itu meyakini gus gibran.

Gus gibran melihat kearah nayla, ia masih belum yakin dengan wanita yang berada di hadapannya ini.

Dewi yang melihat gus gibran tidak yakin pun berkata "gus gibran ga perlu khawatir, bu sari ini adalah teman bundanya nayla. Beliau juga udah anggap nayla seperti anaknya sendiri" ucap dewi. Gus gibran melihat kearah wanita itu yang bernama bu sari.

The Best Destiny For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang