23

21.8K 1K 31
                                    

Happy Reading✨

Kiyai zahid, umma harum, gus gibran dan nayla kini sedang sarapan pagi, alizah tidak ikut sarapan di ndalem.

"Gibran, nanti akan ada ustadz baru yang menggantikan ustadz umar mengajar di pesantren ini. Abah minta tolong sama kamu untuk menyambutnya, karna abah dan umma ada keperluan diluar" ucap kiyai zahid disela sela makannya.

Gus gibran mengangguk "baik abah, gibran bakal nyambut ustadz itu. Kalau boleh tau nama ustadz itu siapa bah?" Tanya gus gibran

"Namanya ustadz rizal, ustadz rizal ini dari jawa tengah" jawab kiyai zahid, gus gibran mengangguk

Kiyai zahid melihat kearah nayla yang duduk disamping gus gibran "nak nayla" panggil kiyai zahid

Nayla yang dipanggil pun menoleh ke arah kiyai zahid "iya kiyai" jawab nayla sopan.

"Jangan panggil kiyai, panggil abah saja, nayla ini sudah menjadi keluarga ndalem. Anggap saja abah ini seperti ayah nayla" ucap kiyai zahid

Nayla menatap umma harum. Umma harum mengangguk sebagai tanda nayla harus memanggil kiyai zahid dengan sebutan abah.

Nayla mengangguk "iya abah" jawab nayla

Semua orang yang berada di sana tersenyum mendengarnya. "Setelah sholat dzuhur nayla harus menanda tangani surat masuk ponpes al-fatih, nanti akan dibantu gibran" ucap kiyai zahid

"Baik abah" jawab nayla

"Dan nanti setelah sholat isya kalian semua harus ada di ndalem termasuk alizah, karna abah akan membicarakan hal yang penting kepada kalian semua" ucap kiyai zahid memberi tau.

Umma harum, gus gibran dan nayla mengangguk. Mereka pun melanjutkan makan setelah pembicaraan tersebut...

•••

10:30

Kini gus gibran sedang menunggu kedatangan ustadz rizal diruang tamu, karna bosan menunggu gus gibran pun memilih untuk membaca kitab saja. Kiyai zahid dan umma harum sudah pergi dari jam 08 pagi. Tak lama setelah itu nayla datang dari dapur dengan membawa kue yang ia buat tadi, nayla sengaja membuat kue untuk keluarga ndalem sekaligus untuk hidangan nanti.

Nayla menaruh piring yang berisi beberapa potong kue di meja. Nayla yang melihat gus gibran sedang fokus dengan kitabnya pun memutuskan untuk pergi dari sana.

"Tunggu sebentar" ucap gus gibran menghentikan langkah nayla.

Nayla pun berbalik badan "kenapa gus?" Tanya nayla

"Kemari dan duduk disamping saya" pintah gus gibran

Nayla mengangguk lalu menghampiri gus gibran dan duduk disampingnya dengan berjarak. Gus gibran yang melihat itu mendekatkan diri kepada nayla, namun nayla menggeser tubuhnya menjauh dari gus gibran. Gus gibran ikut menggeser tubuhnya mendekati nayla, nayla pun menggeser tubuhnya lagi. Gus gibran yang melihat itu menggernyit binggung "nayla kenapa? Apa karna masalah semalam, tapi itu kan sudah selesai" Batin gus gibran heran dengan sikap nayla.

Sedangkan nayla "duh gus jangan deket deket dong plis, jantung nayla deg degan setiap dekat sama gus gibran. Jantung nayla berasa pengen copot" batin nayla

The Best Destiny For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang