Happy Reading✨
Allahu akbar.. allahu akbar..
Kini sudah waktunya untuk melaksanakan sholat dzuhur. Nayla, alizah, dewi dan mawar sudah selesai sekolah, mereka akan menuju ke masjid pesantren untuk melaksanakan sholat dzuhur berjamaah.
Kenapa mereka masih sekolah? Seharusnya mereka sudah lulus 3 tahun yang lalu?. Benar memang mereka sudah lulus sekolah 3 tahun yang lalu tapi mereka lebih memilih melanjutkan sekolah tahfidz yang berada di ponpes al fatih. Apa lagi untuk nayla, dari pada menunggu gus gibran pulang 2 tahun lagi tapi ia tidak melakukan apa apa nayla memilih untuk sekolah tahfidz saja. Nayla juga sudah izin kepada gus gibran, dan gus gibran mengizinkannya. Di ponpes al fatih selain ada sekolah dasar, ponpes ini juga ada sekolah tahfidz dan kuliah. Bukannya disekolah biasa yang ada di ponpes juga ada hafalannya? Lalu kenapa ada sekolah tahfidz? Memang benar disekolah biasa yang ada di ponpes itu rata rata ada hafalannya namun dicampur dengan pelajaran lain, contohnya fiqih, hadis dll. Tapi di sekolah tahfidz ini lebih fokus ke hafalan alquran mereka, mereka tidak mempelajari fiqih dll.
Ketika sampai di masjid pesantren mereka melepas sandal mereka. Saat ingin masuk ke dalam masjid nayla tidak sengaja melihat ketempat laki laki. Nayla melihat seorang laki laki yang sedang menatapnya sambil tersenyum.
"Sepertinya nayla pernah melihat wajahnya tapi dimana ya?" Batin nayla.
"Nay ayok, kok malah bengong sih" ucap dewi menyadarkan nayla.
Nayla tersadar "hah, iya ayok" ucapnya ketika sudah tersadar. Mereka pun pergi untuk mengambil air wudhu..
Sedangkan pria itu masih tersenyum, ia merasa senang akhirnya ia bisa bertemu dengan istrinya.
"Ternyata istri kecil saya sekarang sudah besar yaa" gumamnya.
Tak lama setelah itu ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang sambil memanggil namanya..
"Gibran" panggil orang tersebut. Yah, pria tersebut adalah muhammad gus gibran al fatih.
Gus gibran berbalik badan ternyata abahnya yang memanggilnya "iya abah kenapa?" Tanya gus gibran.
Kiyai zahid tersenyum "imam kali ini kamu saja yang mengimammi nya" ucap kiyai zahid
"Gibran bah?" Tanya gus gibran kurang yakin.
Kiyai zahid mengangguk "iya kamu, sekalian abah ingin tau seberapa besar kemajuan kamu setelah tinggal di cairo mesir" ucap kiyai zahid
Gus gibran mengangguk "baik bah, gibran bakal jadi imam" jawab gus gibran.
"Bagus, lebih baik kita masuk ke masjid sebentar lagi iqomah" ajak kiyai zahid
Gus gibran mengangguk "mari bah" ucapnya, mereka pun masuk ke dalam masjid..
Disini gus gibran sudah sampai di ponpes dari jam 08:30, dan yang mengetahui ini hanya kiyai zahid dan umma harum. Ustadz dan ustadzah memang melihat gus gibran tapi kebanyakan dari mereka sudah tidak mengenali wajah gus gibran, termasuk nayla. Mereka memang saling memberi kabar namun jarang melakukan video call. Gus gibran memang memiliki foto nayla karna ia meminta tolong alizah untuk memfoto nayla secara diam diam. Sedangkan nayla tidak memiliki foto gus gibran sama sekali, itulah sebabnya nayla tidak mengenali wajah gus gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Destiny For Me
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis dan seorang Gus yang tidak sengaja bertabrakan sampai sang gus tidak sengaja mencium pipi sang gadis. Gus yang tidak sengaja melakukannya, ingin bertanggung jawab dengan cara...