71

8.6K 676 110
                                    

Happy Reading✨




Setelah membicarakan tentang semua masalah tadi kini gus gibran dan nayla kembali ke kamar mereka.

Nayla membuka pintu kamar lalu berjalan dan duduk di tepi kasur dengan wajah cemberut, ia tidak terima dengan keputusan dari kiyai zahid tadi.

Gus gibran yang mengerti tentang hal itu pun menghampiri nayla lalu duduk disampingnya sambil mengelus pundaknya "udah ga usah dipikirin, lebih baik kita istirahat aja" ucap gus gibran

Nayla menggeleng "gak bisa mas, keputusan abah ini gak adil. Nayla, alizah dan dewi udah jadi saksi tapi kenapa abah lebih percaya sama mawar?"

"Udah gapapa sayang, soal itu nanti saya yang mengurusnya" ucap gus gibran

Nayla melihat kearah gus gibran "gimana caranya mas? Cari bukti untuk semua masalah ini itu gak semudah yang kamu katakan tadi mas!"

"Sedangkan di tempat kejadian itu tidak ada rekaman cctv yang bakal jadi bukti untuk semua masalah ini" lanjut nayla

Gus gibran menghela nafas, ini semua memang cukup sulit, mengigat tempat kejadian itu sangat sepi. Tapi ia akan mencari bukti itu, meskipun mustahil tapi tidak ada yang tidak mungkin jika Allah menghendakinya.

"Saya tau mencari bukti kejadian ini memang sangatlah susah, tapi kamu ga usah khawatir saya akan mencari bukti itu sampai dapat" ucap gus gibran

"Tap–"

"Sudah cukup, saya tidak mau mendengar tentang masalah ini lagi, sekarang sudah malam lebih baik kita istirahat" potong gus gibran

Nayla yang mendengar hal itu pun mengangguk patuh, bagaimana pun juga ia dan anaknya membutuhkan istirahat yang cukup.

Nayla mulai membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan gus gibran yang berada di sampingnya.

Gus gibran menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuh mereka setelah itu ia memeluk tubuh nayla "udah ga usah dipikirin lagi, soal masalah ini kita serahkan semuanya kepada Allah" ucap gus gibran

Nayla mengangguk "iya mas"  jawab nayla

"Udah tidur ya, nanti besok kita cari buktinya" ucap gus gibran lagi

Nayla mengangguk, membaca doa lalu mulai memejamkan matanya, begitu pun dengan gus gibran.

Mereka berdua tidur dalam keadaan saling berpelukan satu sama lain...


•••


Sedangkan disisi lain mawar pun kembali ke asramanya.

Alizah dan dewi? Mereka berdua sedang berada di kamar alizah.

Mawar masuk ke dalam kamar asramanya lalu menutup pintunya.

"AAHHHG NAYLA, ALIZAH, DEWI SIALAN" teriak mawar

"Hampir aja semuanya kebongkar gara gara mereka bertiga" ucap mawar

Mawar membuka hijabnya lalu membuangnya sembarangan, ia melihat dirinya di pantulan cermin yang ada di sana.

Mawar mengelus rambutnya yang di jambak dewi tadi "dewi bangsa*, berani banget dia jambak rambut gue" ucapnya mengingat dewi yang menjambak rambutnya.

The Best Destiny For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang