Lilin

27 9 0
                                    

Penulis: Dina Aliya

"Hai lilin, kita bertemu lagi." Kalimat tersebut sering diucapkan setiap dia menyalakan lilinnya.

Dia tersenyum, saat cahaya lilin itu bergerak seperti ada yang meniupnya. Senyumnya semakin lebar ketika terdengar suara yang menyapa, "Bagaimana kabarmu?" Saat tengah asik bermain dengan lilin tersebut, ketukan pintu terdengar dan sang ibulah yang mengetuk pintu.

Ibu berjalan menghampiri anaknya untuk memintanya tidur karena sudah larut malam. Senyum di bibir itu menghilang di gantikan dengan kerutan dia dahinya. Dia menatap ibunya sampai keluar dari kamar dengan membawa lilin tersebut.

Dia hanya bisa menghela napas panjang dan pergi untuk tidur dengan rasa kesal. Sekitar jam 3 dini hari, dia di bangunkan oleh kakaknya meminta untuk pergi keluar dari kamarnya. Saat sudah berada di luar dia baru menyadari bahwa dapur rumahnya terbakar. "Aku sudah menghilangkan penganggu itu, sekarang kita bisa bebas bermain".

NAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang