Fajar Sendu

12 6 0
                                    

Penulis: Nura

Dengan kursi roda serta jarum infus yang menancap di punggung tangan kiriku, seorang wanita mendorong kursi roda yang ku duduki, membawaku menuju taman. Meninggalkan aku sendiri, menunggu fajar terbit dari ufuk timur. Tak perlu menunggu lama, cahaya yang anggun nan menghangatkan itu pun tiba, membuatku tersenyum sembari memejamkan mata, menikmati sejuknya udara pagi di taman.

Fajar yang telah terbit, menandakan dimulainya aktifitas yang baru. Namun, hari ini tak ada yang baru bagiku. Semuanya masih sama, aktifitasnya masih sama. Wajah pucat ini? Tubuh lemah ini? Aku sangat membencinya. Setelah ini, pasti wanita itu akan menjemputku dan membawaku kembali masuk ke ruangan serba putih itu.

NAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang