Blackout

4 1 0
                                    

Penulis: NayaNika

"Isi kepalaku terlalu berisik Tuhan, cabut saja!" erangku dalam hati. Buliran liquid bening itupun lolos begitu saja seiring rasa sakit yang terus mendera raga serta jiwaku. Rapuh? Ya, rapuh sudah diri ini tergrogoti oleh milyaran sembilu yang entah dari mana asalnya. Aku sendiripun tak tahu. Yang aku tahu, "Aku menyerah Tuhan!"

"Allahu akbar-Allahu akbar." lirih kudengar lantunan suara adzan mulai berkumandang dari jauh. Makin lama suara itu semakin jelas dan seperti saling bersahutan. Laksana aliran sungai yang mengalir membasahi keringnya duniaku, lantunan suci itu berhasil masuk kedalam ceruk terdalam bernama palung hati. Seketika dunia menyapaku dengan anggunnya. "Alhamdulillah, akhirnya kau sadar juga Nak!" Sapaan lembut dari bibir seorang ibu hadir dihadapanku. "Ingat! Kau sedang tidak sendirian Nak, ada Ibu disini," Serunya seraya membelai ujung kepalaku dengan lembut. Sejak saat itu aku memutuskan bahwa jika dulu hidupku bak sebuah coretan tinta diatas kertas yang tak beraturan, maka akan aku ubah menjadi sebuah lukisan indah yang akan menarik semua mata untuk melihatnya.

NAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang