Sepatu

1 0 0
                                    

Penulis: Hima

Retha memandang sosok Andi yang kini sibuk menumpukkan beberapa kertas kerja individu yang harus ia kumpulkan ke wali kelas.

Sesaat kemudian obsidian coklat itu memandang ke arah kaki si lelaki yang kini hanya beralas sandal jepit musalla sekolahnya, sebenarnya Retha tak enak hati dengan kondisi Andi sekarang yang merelakan sepatunya untuk ia.

Padahal Retha sudah menolak tawaran Andi, namun entah sejak kapan, terkadang perkataan lelaki ini bagaikan perintah yang harus ia turuti.

Retha menggerakan jemari kakinya dari balik sepatu, lihat, sepatu ini sangat besar di kakinya.

Tapi Retha akui, dia lebih nyaman menggunakan sepatu Andi dari pada heels mewah yang memenuhi rak sepatu.

"ANDI!!! SEPATUNYA BUAT GUE AJA, YA???"

"WOILAHH, JANGAN! SEPATU KESAYANGAN GUE ITU!!"

NAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang