Penulis: Rahma
Kala itu, sang senja nampak sedikit menampakkan sendu, dengan Mega mendung yang turut menghiasinya.
Gadis bersurai hitam legam sebahu itu nampak termenung. Menelisik pantulan bentuk dirinya di cermin. Jari yang nampak sedikit mengurus itu, menyisir rambutnya pelan. Mendapati helaian rambutnya yang rontok dengan mudahnya.
Bulir air mata itu, seketika mengalir tanpa diminta.
"Ra, ini aku bawa—"
"Ra, hei, kenapa?" Gina, seketika memeluk erat tubuh sahabatnya. Paham betul apa yang tengah dihadapi gadis dihadapannya.
"Hush. Ra, udah ya. why?" Dihapusnya bulir air mata Neira.
"Gi, gue sakit Gi. Hati gue sakit Gi," isakan tangis itu semakin mengeras.
"Gue harus gimana, Gi. Lihat, rambut gue rontok Gi. Gue gak cantik lagi, Gi. Apa Sandi masih tetap mau nikahin Gue, Gue gak pantas buat dia, Gi. Gue jahat, sama Dia"
"Hei, siapa yang bilang, Ra. Saat ini, kamu emang gak lagi baik-baik aja. Tapi, aku yakin betul. Sandi. Hatinya akan selalu untuk kamu, entah bagaimana keadaan kamu, jika hatinya sudah milikmu, dia tidak akan meninggalkanmu, Ra. Cinta itu bukan soal fisik Ra, tapi hati. Apapun masalahnya, kalian harus menghadapinya bersama." Gina menatap sahabatnya dalam. Meyakinkan segala ketakutan-ketakutanya tak akan terjadi.
"Gi, makasih ya. Entah hati Lo terbuat dari apa, makasih udah selalu baik sama Gue, makasih. Bahkan sama gue yang udah merebut pemilik hati Lo,"

KAMU SEDANG MEMBACA
NAGA
RandomNAGA atau Narasi Gambar adalah kegiatan mingguan Country of Literacy yang dilaksanakan setiap hari Selasa. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan imajinasi dan kreativitas para member Country of Literacy. Dan kegiatan ini juga membantu...