NAGA

Serunya Lebaran

Penulis: Nabilla

"Eh, besok puasa terakhir kan?" Tanya Ardi pada kenand, kenand mengangguk membenarkan.

"Gimana ntar kita pas sahur bangunin orang sahur?" Tanya Ardi lagi.

"Lah kan emang biasanya kita bangunin sahur," jelas Raymond yang sedari tadi bermain hp.

"Iya sih emang, tapi kan kita biasanya hanya bangunin sahur pas puasa pertama sampai puasa ke 5 atau 9 doang, sekali kali kek menyambut puasa terakhir," ujar Ardi menjelaskan, kenand mengangguk kembali paham, ia hanya akan ikut saja.

Malam telah tiba....

Ardi, Keynand, serta Raymond sedang berjaga di pondok pada malam hari ini. Mereka membawa sarung masing masing dan senter untuk penerang jalan.

Raymond baru saja balik dari warung serta membawa popmie yang masih panas dengan asap yang mengepul keluar.

"Idih Lo bawa popmie kagak bilang bilang nyet." Ardi segera ingin mengambil popmie Raymond, namun segera ditarik oleh nya.

"Kalau mau bilang! Gak usah basa basi," ujar Raymond sinis kini kembali memakan mie nya.

"Iya deh iya, bagi dong Raymond a'a yang paling ganteng," pinta Ardi dengan suara nya yang menggelikan.

"Dih najis!"

Ardi, Keynand dan juga Raymond masih terjaga padahal sudah tepat pukul 12 malam mereka dihiasi oleh kegiatan masing masing yaitu bermain hp.

Menit demi menit telah berlalu, tepat pukul 3 pagi Keynand telah bangun, karna dia tertidur paling cepat. Keynand sangat sensitif terhadap nyamuk, sehingga ia hanya bisa memejamkan mata.

Keynand segera melihat jam yang ada di hp nya dan segera membangunkan Ardi dan juga Raymond.

Mereka bangun bersama sama sambil mengumpulkan nyawa hingga setengah jam berlalu. Saat sudah segar mereka segera berangkat ke mesjid untuk mengambil sesuatu agar bisa membangunkan para warga.

Ardi mengambil galon, Raymond juga mengambil galon. Sementara Keynand ngambil Tamborin icik.

Mereka segera melancarkan aksi nya, namun sebelum itu ntah apa yang sedang dilakukan oleh Ardi dia mengikat kain sarung nya dan membuat diri nya menjadi seperti ninja. Keynand dan Raymond geleng geleng dengan kelakuan ardi. Namun, tak ayal mereka juga membuat seperti itu.

"SAHURRRRR SAHURRRRR, IBU IBU BAPAK BAPAK SAHUR ... NENG GELISH JUGA AYUK SAHUR ...." Teriak Ardi, Raymond dan Keynand ingin tertawa melihat Ardi yang sekuat tenaga teriak.

"WOI SAHUR WOI!? BU SAHUR BU ... BANGUNIN SUAMINYA," teriak Ardi kembali sambil terus memukul galon nya, Raymond dan Keynand hanya bisa memasang tampang cool sambil memukul galon dan juga icik icik tamborin yg dimainkan oleh Keynand.