Lebaran

1 0 0
                                    

Penulis: Rahma

Adzan Isya' telah berkumandang. Diiringi dengan suara takbir yang menggema di hampir seluruh penjuru.

Tanganku beralih menyusuri bingkai foto berukuran sedang yang diambil tepat hari raya tahun lalu.

Hatiku sedikit memanas. Bukanya tidak bersyukur. Hanya saja, rasanya sangat berbeda. Sesak mengisi rongga hati. Andai. Aku masih ingin berandai jika ia masih disini.

"Yah, lebaran kali ini, Rara sendiri. Hehe, sekarang Ayah pasti lagi sama Bunda. Kalau bisa, Rara juga ingin ikut kalian." Tawaku mengudara. Hanya, mata coklat itu tak bisa berdusta linangan air mata terjun bebas tanpa diminta.

"Assalamu'alaikum,"

Salam yang ramai terdengar disana. Aku segera menghapus jejak air mata dan menyambut kedatangan para sanak saudara dengan senyum suka cita yang terpaksa.

"Minal aidzin wal faizin, ya, Ra."

"Iya, om. Tante, maafin kalau Rara sekeluarga ada salah, ya." Begitu jawabku setiap kali ada tamu yang datang. Mencoba mewakili ayah dan bunda yang telah berpulang. Juga kakak yang kini berada dibalik jeruji besi karena berusaha memenuhi kebutuhan kami.

Aku sangat bersyukur masih diberi kesempatan bertemu dengan hari raya tahun ini. Hanya saja, aku ingin menghiasi Hari raya dengan tawa bersama keluarga. Bukan  air mata dan kerinduan yang membara.

NAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang