Dua Alam

1 0 0
                                    

Penulis: NayaNika

Dalam keheningan dia memanggilmu wahai kau yang tlah berbeza alam. Menguak rahasia yang terpendam lewat bisikan yang  tak kasat mata.

Deru nafas yang kian naik turun setelah meramal mantra, hawa dingin nan sunyi pun mulai merayap, merasuk, menyentuh kulit mereka. Kerlingan lilin putih menyapa, melambai-lambai seakan-seakan memberitahu keberadaan yang tak Kasat mata semakin mendekat. Udara yang terhirup seperti perlahan mencekik setiap kerongkongan yang hadir malam itu. Benda mati itu tiba-tiba bergerak dengan perlahan, semakin lama semakin mengguncang cengkeraman beberapa tangan yang memeganginya.

Keringat dingin mulai membasahi kening dengan derasnya, ketika sebuah pertanyaan dilayangkan padanya. Selembar kertas putih nan polos perlahan tergores tinta dan mengukir satu nama yang tak asing bagi mereka yaitu "Nia."

NAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang