15

13.5K 847 22
                                    

Tok tok tok 

"Masuk" ucap Alan yang berada dalam ruangan. 

Devan membuka pelan pintu itu dan melihat Alan yang sedang menatap layar laptopnya.

"Bang, klo gua ikut extra boleh nggak?" Izin Devan. 

Alan yang mendengar ucapan Devan lalu menutup laptopnya dan menatap Lamat Devan yang berdiri dihadapannya. 

"Lo ikut extra apa?" Tanya Alan.

"Mmm gua pengen ikut extra skateboard bang" ucap Devan pelan.

"Ok Lo boleh ikut extra, tapi shift Lo harus nambah" ucap Alan 

Devan langsung menatap Alan dengan senang dan menghampiri Alan dan memeluknya. 

"Makasih bang gua janji bakal Dateng tepat waktu" ucap Devan sambil melepaskan pelukannya. 

"Kalo gitu gua balik ke depan ya bang" ucap devan lalu pergi keluar dengan senyum bahagia.

Alan melihat tingkah Devan pun tersenyum. Lalu melanjutkan kegiatannya tadi. 

###

"Bisakah saya menginap dimansion 1 hari saja tuan" ucap Roy pada Alex 

"Kamu pikir saya tidak tau jika kamu diam diam menolong anak itu" ucap Alex manatap tajam. 

Roy tidak terkejut dengan penuturan Alex. Sehari setelah wisuda Devan, Alex menyuruh Roy melanjutkan misi mencari keluarga zeandra. Juga Alex memberi Roy sebuah apartemen dan melarang Roy pergi ke mansion. 

"Sampai kapanpun saya tidak akan membiarkan kamu berdekatan dengan anak sialan itu. Keluar dari sini" ucap Alex 

Roy langsung pamit undur diri keluar dari ruangan Alex.

"Maafin papa Dev" gumam Roy lalu pergi ke lantai dasar. 

###

H

ari ini Azam dan Devan berjalan menuju parkiran. Karena Azam akan mengantar Devan ke cafe terlebih dahulu. 

"Eh btw tadi Lo daftar extra basket kan Dev" tanya Azam. 

"Ha? Nggk, gua daftar skateboard" ucap Devan santai 

Plak 

Azam kaget dengan ucapan Devan tanpa sadar menepuk punggung Devan dengan keras. Membuat Devan menatap tajam Azam. 

"Sakit bego" umpat Devan sambil sedikit menjauh dari temannya ini.

"Kok Lo nggk setia kawan sih Dev, gua kan udah bilang kalo gua ikut basket, kenapa Lo melenceng ke skateboard" kesal azam yang menghiraukan umpatan Devan. 

"Lah gua tertarik sama skateboard, lagian kalo gua ikut basket kayaknya nggk cocok sama kondisi gua" jawab Devan. 

"Ishh pokoknya gua ngambek sama Lo" ucap Azam sambil berjalan mendahului Devan. 

Devam sudah kebal dengan sikap Azam hanya mengabaikan tingkah temannya ini. Paling nggak Sampe 5 menit dah sembuh. 

Begitu sampai diparkiran, Azam langsung memasuki mobil nya menunggu Devan masuk. Tapi ternyata begitu Devan dekat dengan mobilnya, Devan hanya berjalan lurus. 

Azam cepat cepat keluar dari mobilnya dan segera menarik tangan Devan. 

"Gua yang ngambek kenapa Lo yang diemin gua sih" kesal azam. 

"Lah benerkan Lo ngambek sama gua, ngapain juga gua nebeng sama Lo" ucap devan.

Membuat azam menghela nafas

invisible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang