27

17.8K 1.5K 110
                                    

Grep

Tiba tiba Revan menarik tangan Devan dari belakang membuat Devan berbalik dan menatap majikannya ah ralat kembarannya.

"Kemana aja Lo 3 hari nggak inget rumah" ucap sengit Revan meskipun dalam hatinya senang bertemu kembarannya disekolah.

"Bukan urusan Lo" ucap Devan berusaha melepas cekalan tangan revan yang sangat erat itu.

"Gua nggak bakal ngelepasin kalo Lo nggk pulang hari ini" ucap Revan.

"Gua nggak mau balik kesana lagi. Gua udah punya rumah gua sebenarnya. Berhenti sok peduli sama gua. Nikmati usaha Lo sekarang. Dari dulu Lo pengen bahagia tanpa gua kan jadi lepasin gua BANGSAT" ucap Devan menghempaskan tangan revan dan berlari menjauhi revan.

"Nggak boleh, Lo harus tetep di mansion Arbian apapun caranya" ucap Revan tajam mengejar Devan.

Hah hah hah

Nafas Devan memburu saat berhasil sampai dilapangan belakang tempat anggota skateboard berkumpul kecuali zildan.

"Kenapa Lo kayak dikejar setan aja" celetuk firga.

"Nih" erigo menyodorkan botol minumnya yang masih agak penuh.

"Eits Devan nggak boleh minum bekas orang sembarangan" ucap Oliver.

"Eh kak ini belum gua minum ya emang gua tadi bawanya segini" sengit erigo.

Devan menerima botol itu dan meminumnya dengan rakus hingga tersisa setengah.

"Kak ayo pulang" ucap Devan setelah mengembalikan botol erigo.

"Dateng Dateng minta pulang aja Lo, nggak ada" protes Iqbal.

"DEVAN!!!!" teriakan Revan membuat Devan dan lainnya menoleh ke arah Revan yang menghampiri mereka dengan muka yang memerah.

Devan segera bersembunyi dibelakang Oliver yang mengerti alasan Devan meminta pulang.

"Devan ayo pulang" ucap Revan menatap tajam devan.

Devan hanya menatap Revan sambil menggelengkan kepalanya bruntal dengan meremat seragam Oliver.

"Dia pulang sama gua. Lagian Lo siapanya Devan setau gua dia nggak punya saudara" pancing Oliver.

Sedangkan yang lain hanya menonton mereka.

"Gu-gua"

Oliver menyeringai melihat Revan yang gugup saat ingin menjawabnya.

"Nggak bisa jawab kan. Sekarang Lo pergi dari sini" usir Oliver.

"Nggak, Devan harus pulang sama gua" tegas  Revan.

"Lo nggak ada gak buat maksa Devan ya" ucap Oliver lagi.

"GUA BERHAK KARENA DIA BUDAK ARBIAN" teriak Revan tanpa sadar.

Deg

Devan tertegun dengan ucapan Revan.

BUGH

Oliver langsung memukul Revan hingga tersungkur, Membuat semuanya kaget.

"BANGSAT, DIA BUKAN BUDAK!!" Marah Oliver.

"Mulai sekarang jangan pernah Lo berani sentuh Devan atau gua abisin Lo" lanjut Oliver.

Revan menatap tajam Oliver dan berdiri. Tiba tiba Revan menarik paksa devan hingga Devan jatuh tersungkur.

BRUKK

"DEVAN!!!!" semua berteriak saat Devan tersungkur karena tersandung kakinya sendiri.

Oliver menghempas tangan Revan dan firga yang membantu Devan berdiri. Terlihat lutut Devan berdarah hingga celananya robek.

invisible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang