2

17.5K 1K 46
                                    

Melihat tidak ada lagi murid yang datang, satpam akhirnya menutup gerbang tapi tertunda karena melihat seorang murid yang tengah lari dengan baju yang kusut dan lusuh. 

"Pak tunggu jangan ditutup dulu" teriak Devan dari kejauhan.

Pak Adi, satpam SMP cempaka tempat Devan sekolah pun akhirnya menunggu Devan di depan gerbang.

"Huh huh makasih ya pak udah nungguin saya" ucap Devan dengan nafas yang memburu.

"Kamu ini suka banget Dateng mepet, untung aja nggk ada guru piket, sana cepet masuk bentar lagi bel".

pak Adi melihat keadaan Devan yang menggunakan seragam sepatu dan tas yang lusuh dengan rambut acak acak pun hanya memaklumi.

Karena yang pak Adi tau Devan tidak punya keluarga dan tinggal bersama bibi yang bekerja di keluarga terpandang. 

"Yaudah pak saya masuk dulu" pamit Devan yang kembali berlari menuju kelas nya. 

###

Saat ini Alex tengah sibuk dengan dokumen yang menumpuk didepan nya. Hingga ponsel disampingnya berdering.

Dengan malas dia melihat siapa yang menghubunginya. 

Setelah melihat nama yang muncul dilayar ponsel Nya. Alex bergegas mengangkat panggilan itu. 

"Gmana kabar papa sama mama" potong Alex.

Sungguh dia bahagia ketika Orland menghubunginya setelah hampir 9 tahun mengabaikan Alex karena masalah itu.

"Baik, bahkan putra yang kamu telantarkan  hidup terjamin disini" sindir Orland.

Mendengar ucapan Orland, Alex pun terdiam.

"Masih tidak tau kesalahanmu hm"

"Aku sadar pa, aku menyalahkan Revan dan menelantarkannya, aku udah berusaha buat memperbaiki semua tapi papa nutup akses Alex untuk bertemu Revan" 

"Kasih kesempatan Alex untuk menjadi ayah yang baik untuk Revan pah" mohon alex.

Nyatanya itu hanya kebohongan Alex agar Orland memaafkannya tanpa memikirkan perasaan kedua putra  kembar nya.

Ralat putra bungsu nya Revan, karena baginya  hanya Revan yang diakui.

"Papa kasih kesempatan kamu untuk memperbaiki hubunganmu dengan Revan, SMA Revan akan sekolah disana" 

"2 Minggu lagi kamu jemput Revan" Orland langsung mematikan panggilan secara sepihak tanpa menunggu jawaban Alex.

"Papa kira aku mau mengakui anak yang membuatku kehilangan Rhea" Alex menyeringai lalu kembali fokus pada dokumennya. 

###

Devan membuka bekal yang tadi bi Inah berikan. Sekarang dia tengah berada didalam kelasnya sendirian karena semua penghuni kelas keluar untuk istirahat. 

Dengan tenang dia menikmati bekalnya tanpa memperdulikan seseorang yang menghampirinya.

"Nasi sama kentang emang enak kalo dicampur ya? Sama sama Karbo" celetuk Azam teman kelas devan 

Mendengar celetukan Azam. Devan menoleh dan menatap heran teman sekelasnya ini. 

Yang Devan tau selama ini tidak ada yang mau berdekatan dengannya. Memang mereka tidak membully hanya sekedar mengacuhkan keberadaan Devan. Dan hanya mengajak bicara jika ada perlunya saja. 

"Enak" singkat Devan

Inilah sifat Devan, dia irit bicara dengan orang yang tidak dekat dengannya beda lagi jika bersama bi Inah. 

invisible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang