Pagi pun tiba, Devan terbangun melihat hanya dia seorang diri dikamar Alex. Devan segera beranjak dari ranjang dan membuka pintu yang ternyata tidak dikunci.
Devan segera keluar dan mengambil handuknya bergegas mandi.
"Bibi Devan bantuin apa nih" ucap Devan setelah selesai mandi.
Bi Inah menoleh mendapati Devan yang tengah berdiri disampingnya.
"Udah kamu duduk aja, maaf ya bibi nggk bisa liat keadaan kamu kemarin" ucap bi Inah sambil menatap Devan.
"Gpp bi, Devan udah sehat kok" cengir Devan.
"Yasudah bibi mau nyiapin makanan dulu" ucap bi Inah lalu melanjutkan kegiatan nya yang sempat tertunda.
###
Setelah sarapan Revan bergegas menuju dapur menghiraukan Alex, Zeland, dan gio yang tengah menatapnya.
"Ngapain tu anak" heran Zeland.
"Biarkan saja" ucap Alex yang tengah meminum kopinya.
Didapur Revan melihat Devan yang baru saja beranjak dari duduknya sambil membawa piring bekas makannya.
"Devan udah sehat kan" tanya Revan sambil bersandar dimeja pantry melihat devan yang tengah sibuk mencuci piring.
"Iya Van" jawab Devan sambil tersenyum.
"Emm Lo ada acara nggk hari ini, gimana kalo kita main" ucap Revan to the point.
"Maaf Revan, hari ini aku harus kerja kemarin aku bolos rencananya aku lembur nanti" tolak Devan.
"Yahhhh sebagai gantinya gua anter Lo ke sana aja deh ya" Ucap Revan sambil memohon.
"Hmm iya makasih ya Van" ucap Devan sambil tersenyum.
"Yaudah jangan lupa ya nanti gua anter awas aja Lo pergi sendiri" ucap Revan lalu pergi dari dapur.
Devan hanya melihat sekilas Revan yang sudah pergi lalu melanjutkan cuci piringnya.
###
"Makasih Revan udah nganter" ucap Devan setelah mobil Revan sampai didepan cafe tempat Devan bekerja.
"Iya Lo pulang jam berapa nanti gua jemput" ucap Revan
"Nanti aja aku kabari" ucap Devan
"Bisa nggk usah aku kamu an, geli anjir gua dengernya" ucap Revan merasa aneh dengan panggilan Devan yang terlalu formal.
"Trs aku harus panggil kamu apa?" Tanya Devan dengan polos.
"Ya kayak biasa Lo sama temen Lo itu, gua nggk suka formal" ucap Revan
Baru akan menjawab, Revan sudah menatap Devan tajam membuatnya batal membantah ucapan Revan tadi.
"Iya" pelan Devan lalu keluar dari mobil Revan. Mana betah Devan berlama lama dengan Revan yang notabenenya anak majikannya.
"Dih ngambek tu pasti" ucap Revan lalu melajukan mobilnya.
###
Doni yang tengah membersihkan meja melihat kedatangan Devan langsung menghampiri bocah itu.
"Ya ampun Devan kenapa Lo kayak ladybug gini" seru Doni saat mendapati tubuh Devan penuh dengan bintik merah yang sudah mulai memudar.
"Ish apaan sih bang, maaf ya bang gua nggk ngabarin kemarin alergi gua kambuh" ucap Devan dengan pelan.
"Gpp kok, lagian kemarin kan bokap Lo udah jawab telfon gua" ucap Doni santai Devan mengernyitkan dahi.
"Hah? Lo nggk lupa kan bang gua nggk punya orang tua" jelas Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
invisible
General FictionDevan yang harus berpisah dengan kembarannya dan bertahan ditengah keluarga yang tak mengharapkan kehadirannya