24

18K 1.5K 89
                                    

"Bagus, kami menunggumu daritadi untuk mengajak makan seafood bersama. Tapi kamu malah enak enakan main diluar Sampe lupa waktu HA!!!!" teriak Alex murka.

Devan terdiam mematung sambil memegang papan skateboardnya.

"Ini masih jam 8 dan anda bilang lupa waktu?. Lagipula saya bukan siapa siapa anda untuk apa menunggu saya hanya untuk makan seafood" jawab Devan dengan enteng.

Alex merasa marah dan mencengkram dagu Devan hingga memerah.

"Berani sekali kamu pada saya. Saya yang menampungmu dari kecil dan ini balasanmu HA!!!" murka Alex.

"Saya tidak butuh anda. Saya menyesal hidup dalam mansion ini bersama anda yang bahkan lebih buruk dari iblis" sengit Devan.

PLAKK

Alex menampar pipi Devan hingga tertoleh kesamping. Lalu merebut papan skateboard Devan.

PAGH

papan skateboard itu patah menjadi 2. Alex melemparnya ke arah Devan yang terdiam mematung menatap skateboardnya yang sudah rusak.

BUGH

tak disangka Devan memukul kuat rahang Alex. Dan menatapnya tajam. Untuk pertama kalinya Alex melihat tatapan itu.

Semua yang melihat tindakan Devan pun terkejut.

Zeland lalu menghampiri mereka berdua dan mendorong Devan agar menjauh dari Alex.

"Kurang ajar, cuma karena papan murahan itu Lo Sampe mukul Daddy ha!!!" Marah Zeland tak terima Alex dipukul.

"Hahahaha apa? Lo nggak bakal tau rasanya ngeliat barang kesayangan Lo dirusak cuma masalah sepele" kekeh Devan.

"Devan cukup jangan diperpanjang. Kakak bakal ganti papan skateboardmu persis, Tapi tolong berhenti " bujuk Gio.

"BAHKAN HARGA DIRI LO AJA NGGAK CUKUP BUAT GANTI HADIAH PERTAMA GUA!!!!" Marah Devan membuat Gio terdiam.

"Padahal ini kado pertamaku dari papa" lirih Devan dengan air mata yang mengalir di pipinya sambil memeluk erat papan skateboardnya.

Revan menghampiri Devan dan mengelus punggungnya.

"Udah Dev gapapa, sekarang kita makan malem. Keburu kepitingnya dingin" ucap Revan.

BRUKK

Devan mendorong kuat revan hingga tersungkur. Lalu Devan berdiri dan menatap nyalang Revan.

"Setelah Lo ninggalin gua, Sekarang Lo mau bunuh gua. GUA ALERGI SEAFOOD REVAN!!!!!" teriakan Devan membuat Alex, Gio, Zeland, dan Revan diam membisu.

"kenapa gua harus hidup kalo kalian semua mengharap gua mati"

"Maaf Lo harus punya kembaran lemah kayak gua. Mungkin emang gua nggak pantes buat ada disini" ucap Devan lalu berlari keluar.

"Dev Devan berhenti!!!!" Ucap Revan mencoba mengejar Devan. Tapi ditahan oleh Alex.

"Bodoh banget Lo Gio. Alergi adek Lo aja nggak tau" gumam Gio saat melihat devan berlari keluar.

"Aku kembaran yang buruk kan dad, hampir aja aku bunuh dia" lirih Revan dalam pelukan Alex.

"Kamu tenang, Daddy bakal suruh pengawal untuk mencari Devan" ucap Alex berusaha menenangkan Revan.

"Aku juga mau cari Devan dad, diluar hujan. Revan takut Devan kenapa kenapa" cemas Revan.

"Nggak usah. Biarkan pengawal yang mencarinya. Daddy tidak mau Kamu sakit" ucap Alex dengan senyuman manis.

Berbeda saat dihadapan Devan yang selalu menunjukkan tatapan benci.

invisible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang