Drap drap drap
Derap langkah beriringan memenuhi koridor rumah sakit yang tidak terlalu ramai mengingat ini waktunya makan siang.
Setelah mendapat kabar dari Reno, semua anggota azendra langsung datang ke rumah sakit tempat Devan dibawa.
"Kak bagaimana keadaan Devan?" Cemas niana.
"Kami masih menunggu, Devan pasti baik baik aja" ucap Reno menguatkan adiknya.
"Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa bisa Devan terluka" ucap Calvin.
Edger lalu menceritakan kejadian yang terjadi saat di mansion Arbian. Mereka yang mendengarnya kaget dan muak dengan sifat Alex yang sembrono itu.
"Bisa bisanya bajingan itu masih menyiksa Devan" geram Calvin.
"Tenang cal, kita akan balas dia nanti. Sekarang yang terpenting keselamatan Devan" ucap Reno.
Mereka sibuk memikirkan kondisi Devan tanpa menyadari sosok yang tengah duduk jauh dari mereka dengan kondisi cemas dan tubuh yang bergetar.
Pluk
"Terima kasih udah nemuin Devan, kalo nggak ada kamu pasti kita tidak akan tau Devan dimana" ucap Roy duduk disamping Revan.
"Aku hanya ngikutin hati nurani aku om, maafin aku yang selama ini berlaku egois sama Devan" ucap Revan.
"Om paham kondisimu Van, tapi om juga tidak membenarkan tindakanmu yang meninggalkan Devan, kamu tau sendiri bagaimana sikap tuan Alex pada kalian terlebih Devan" ucap Roy.
"Revan nyesel, tapi sesal Revan nggak ada gunanya, Devan udah terlanjur menderita. Revan nggak pantes jadi saudara Devan" ucap Revan.
"Bagaimanapun perlakuan kamu sama Devan, dia nggak bakalan bisa benci kamu, karena kamu kembarannya, sandarannya" ucap Roy.
"Setelah Devan sadar, kamu minta maaf sama Devan" ucap Roy lagi.
"Aku nggak berani nunjukin muka depan Devan setelah aku berusaha rebut perhatian mommy om" ucap Revan.
Ceklek
Sam keluar dari UGD membuat semuanya menghampiri Sam dengan runtutan pertanyaan.
"Bagaimana kondisi Devan kak" ucap niana.
"Maaf mimisan yang dialami Devan tergolong parah dan harus segera melakukan tranfusi darah secepatnya" ucap sam.
"Biar aku yang donorin darahku Kak" ucap niana.
"Tidak bisa ana, golongan darah Devan B Rhesus negatif, sedangkan darahmu O Rhesus negatif" ucap Sam.
"Apa masalahnya kak, ini darurat lagipula Rhesus kami sama" ngotot Niana.
"Hanya darah B Rhesus negatif dan O Rhesus yang cocok" jelas sam.
"Biar Revan aja om, kami kembar dan pasti golongan darah kami sama" ucap Revan menghampiri mereka.
"Imbalan apa yang kamu inginkan" ucap niana.
Semua kaget mendengar ucapan niana yang terkesan kasar.
"Apa maksud mommy? Revan nggak berniat minta imbalan apapun selain demi keselamatan Devan" ucap Revan tak percaya dengan perkataan niana.
"Jika setelah ini kamu ingin mommy menjauh dari Devan, maaf Revan lebih baik mommy cari darah dirumah sakit lain. Cukup selama ini Devan mengalah" ucap niana.
"Aku tulus donorin darahku buat Devan mommy, aku sadar atas semua keegoisan aku dan aku berniat untuk menebusnya" ucap Revan membuat niana diam.
Bruk
KAMU SEDANG MEMBACA
invisible
General FictionDevan yang harus berpisah dengan kembarannya dan bertahan ditengah keluarga yang tak mengharapkan kehadirannya